SAMPIT – Selama 9 bulan mengikuti lokakarya bagi calon guru penggerak bukanlah hal mudah. Bahkan kata Susiawati selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim) tidak jarang ada guru yang menyerah.
Dia juga mengatakan, sudah mendampingi calon guru penggerak sejak ingin masuk mendaftar jadi guru penggerak hingga sekarang dinyatakan lulus dalam lokakarya calon guru penggerak, yang mana sangat terasa begitu banyak perubahan.
“Meski ada beberapa yang gugur di jalan meski sudah berupaya, semoga bisa mengikuti kembali di kesempatan berikutnya. Saya berharap guru-guru menyadari akan pentingnya program ini, khususnya guru-guru di Kotim,” ujarnya, Rabu 16 Maret 2022.
Guru ujarnya, paling tidak harus bisa melaksanakan perubahan-perubahan kecil yang paling tidak dimulai dari ruang kelas yang ia ampu. Jika guru sudah berhasil melaksanakan hal itu tentunya akan terjadi perubahan besar di dunia pendidikan di daerah.
“Guru penggerak merupakan kunci kesuksesan dari pendidikan di daerahnya, Guru penggerak merupakan guru yang dapat aktif dan juga bisa menjadi pelopor perubahan serta peningkatan tentang mutu pendidikan yang ada di masing-masing daerah,” ungkapnya.
Guru selain berperan menjadi tenaga pendidik juga harus berperan menjadi fasilitator terhadap pembelajaran yang mereka mampu. Sebagai seorang fasilitator tentunya guru diwajibkan dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dan tidak membosankan sehingga para siswa didik bisa mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post