SAMPIT – Pemerintah Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi (Kobes), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah menyiapkan tempat pengungsian bagi warganya, untuk mengantisipasi jika air yang merendam desa itu semakin tinggi.
“Ketinggian air saat ini sekitar 2 meter, kenaikan air secara bertahap sejak Senin 5 (September 2022) lalu mulai dari 50 senti meter, 1 meter hingga 2 meter,” kata Kepala Desa Hanjalipan, Sarpansyah, Sabtu 10 September 2022.
Lanjutnya, air diperkirakan akan bertambah tinggi karena di daerah hulu yakni Kecamatan Bukit Santuai, Tualan Hulu, Antang Kalang masih terjadi banjir. Karena, banjir di Hanjalipan selain akibat dari luapan sungai juga banjir kiriman dari Hulu.
“Kalau memang sudah air bertambah tinggi dari ini dan tidak bisa untuk bertahan di rumah, terpaksa kami ungsikan. Kami sudah menyiapkan tempat di seberang ke dataran yang lebih tinggi. Itu untuk mengantisipasi jika memang air semakin tinggi,” sebutnya.
Disebutnya, hampir seluruh warga di desa itu terdampak banjir. Dari data pemerintah desa sebanyak 125 rumah, 440 kepala keluarga atau 1.742 jiwa terdampak banjir.
Sejauh ini meski ketinggian air 2 meter, belum ada warga yang mengungsi. Mereka masih bertahan di kediaman masing-masing menggunakan panggung atau membuat lantai yang tinggi di dalam rumah untuk beristirahat sembari menunggu air surut.
“Sekarang kami hanya memberikan arahan kepada masyarakat untuk antisipasi penyakit yang menyerang dan lebih hati-hati menjaga anak kecil karena air cukup tinggi,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post