PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Tengah (DP3APPKB Kalteng) Linae Victoria Aden menyampaikan, perempuan berperan dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga.
“Pelatihan ini diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup perempuan di bidang ekonomi/kewirausahaan untuk mendukung penguatan ekonomi keluarga dan ketahanan keluarga serta dalam upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kalteng,” sebutnya saat membuka pelatihan pembuatan abon dan pempek berbahan ikan bagi perempuan industri rumahan di Kota Palangka Raya, di Aula Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, Kamis 8 September 2022.
Kadis P3APPKB Kalteng berharap melalui pelatihan pembuatan abon dan pempek berbahan ikan bagi perempuan industri rumahan di Kota Palangka Raya tahun 2022, dapat menciptakan peluang usaha yang luas dan membuka lapangan kerja bagi perempuan sehingga dapat meningkatkan usaha pendapatan bagi perempuan.
Linae juga menambahkan, Industri rumahan merupakan suatu industri skala mikro dan umumnya memanfaatkan atau menghasilkan produk berupa barang jadi yang memberi nilai tambah dan dikerjakan di rumah (bukan di suatu pabrik), secara khusus ataupun sebagai kerja paruh waktu dengan memanfaatkan sarana prasarana serta peralatan produksi lainnya yang dimiliki oleh perseorangan/ kelompok usaha bersama/koperasi.
“Untuk merealisasikan program tersebut, Pemprov Kalteng melalui DP3APPKB telah mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD untuk memperkuat industri rumahan dengan kegiatan pelatihan pembuatan abon dan pempek berbahan ikan bagi perempuan industri rumahan di Kota Palangka Raya tahun 2022,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Kementerian PP dan PA RI tahun 2021, Kementerian PP dan PA mencatat dari 46 juta UMKM yang diketahui, sebagian dari padanya merupakan industri rumahan yang sekitar 60 persen pengelolanya adalah kaum perempuan.
“Dengan jumlah yang cukup banyak, peran perempuan pengusaha menjadi cukup besar bagi ketahanan ekonomi karena mampu menciptakan lapangan kerja, menyediakan barang dan jasa dengan harga murah serta mengatasi masalah kemiskinan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, salah satu program Kalteng untuk UMKM baru-baru ini, yaitu Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah membuka secara resmi Temu Akbar sebanyak 5000 Pelaku UMKM Se-Kalteng sebagai salah satu upaya wujud dari Pemprov Kalteng untuk meningkatkan daya saing produk UMKM.
Hal ini juga sekaligus untuk mengembangkan sistem jaringan usaha bagi produk UMKM unggulan melalui fasilitas kemitraan dan upaya digitalisasi UMKM yang bertujuan meningkatkan pemasaran produk Usaha kecil dan menengah sehingga UMKM Kalteng dapat naik kelas serta produk yang dipasarkan ke seluruh dunia.
“Hal ini selaras dengan program prioritas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada saat ini adalah meningkatkan kualitas hidup perempuan di bidang ekonomi, dan juga sesuai dengan arahan Presiden RI Tahun 2020-2024, 5 (lima) program prioritas perempuan dan anak salah satunya dari program tersebut yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan,” pungkasnya
Sementara itu, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan, DP3APPKB Kalteng Mariana selaku Ketua Panitia menyampaikan tujuan dari kegiatan ini guna meningkatkan ketrampilan dan keahlian untuk perempuan industri rumahan dalam pengembangan industri rumahan, menambah ilmu pengetahuan tentang cara membuat abon dan pempek berbahan dasar ikan, serta meningkatkan kapasitas dan SDM bagi perempuan industri rumahan untuk mampu berkreasi dan bersaing dalam pengolahan berbahan dasar ikan.
Peserta kegiatan ini yakni pelaku usaha industri rumahan perempuan yang menjadi binaan dari DP3APPKB Prov. Kalteng dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang. Narasumber pada kegiatan ini berjumlah 1 (satu) orang yang berasal dari DP3APPKB Prov. Kalteng, dan Instruktur berjumlah 2 (dua) ora
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post