SAMPIT – Jelang hari raya natal dan tahun baru 2020. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), terus berupaya menekan inflasi.
“Kami saat ini terus berupaya untuk mengantisipasi terjadinya inflasi di daerah ini. Dengan menekan harga kebutuhan pokok di pasaran,” ujar Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri, Selasa 17 Desember 2019.
Menjelang natal dan tahun baru biasanya terjadi kenaikan harga sejumlah sembako di daerah ini. Hal itu terjadi karena kebutuhan masyarakat meningkat. Sehingga sejumlah oknum pedagang ada saja yang memanfaatkan hal tersebut.
Oleh karena itu, psmerintah berupaya untuk menstabilkan harga bahan pokok yang di konsumsi masyarakat. Salah satu upaya jika hal itu terjadi dengan membuka pasar murah.
“Jadi nantinya kalau ada kenaikan harga sembako, maka kami akan membuka pasar murah. Guna menekan harga sembako yang tinggi,” kata Taufiq.
Sedangkan stok beras di Kotim sendiri saat ini masih sangat cukup. Bahkan hingha 14 bulan kedepan. Karena stok yang disiapkan oleh Bulog Sub Regional Sampit sendiri mencaao 19.000 ton. Dan hasil dari beras petani di Kotim juga masih tersedia sekitar 4.000 ton.
“Kalau ketersediaan beras tentu kita bisa terpenuhi. Karena stoknya cukup banyak. Tinggal yang diperhatikan hanyalah harga sembako,” terang Taufiq.
Kenaikan harga sembako sendiri akan berpengaruh langsung terhadap inflasi di Kotim ini pada bulan Desember khusunya. Dan hal itulah yang mereka antisipasi.
(fi/matakalteng.com)
Discussion about this post