SAMPIT – Jika biasanya melukis di atas kanvas, berbeda dengan yang dilakukan oleh sejumlah remaja di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Mereka melukis di atas tampi atau bahasa daerah wilayah itu nyaru.
Kegiatan melukis ini digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Indonesia dan Hari Ulang Tahun ke-18 Museum Kayu Sampit, Sabtu 13 Agustus 2022.
“Ini tantangan tersendiri bagi kami. Karena ini baru pertama juga melukis di atas nyaru,” kata Muhammad Ariq Azzaky Ankanka, salah seorang peserta.
Menurutnya, remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) itu, jika melukis di kanvas mudah karena permukaannya datar. Sementara di tampi bergelombang sehingga teksturnya menyulitkan untuk dilukis. “Tapi alhamdulillah meski saya cukup puas dengan hasilnya, mudahan menang,” harapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Maskur, juri lomba melukis menilai peserta tak terlalu mengalami kesulitan. Bila dibandingkan melukis di kendi saat perlombaan sebelumnya. Bahkan, secara kualitas kali ini lebih baik dari sebelumnya. “Ada kemajuan, mereka bisa menyelesaikan karyanya lebih baik,” kata Maskur.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Public Culture Kotim 2022, Yusdiannur menyatakan, hasil karya lukis peserta akan menjadi aset dan akan dipamerkan di Museum Kayu Sampit. “Ini juga sebagai bentuk penghargaan bagi mereka. Selain itu, melukis di tampi ini unik dan jarang ada. Sehingga bagus jika menjadi aset di Museum,” ucapnya.
Diketahui lomba melukis di tampi itu diikuti oleh 28 peserta yang hadir, 16 peserta dari tingkat pelajar SMP dan 12 peserta dari tingkat SMA.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post