SAMPIT – Sudah 9 saksi yang diperiksa oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Kotawaringin Timur (Kotim) terkait kasus kematian Wahab yang ditemukan tewas di atas klotok, di Perairan Muara Sungai Mentaya, Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, Sabtu 6 Agustus 2022 lalu.
Kapolres Kotim AKBP Sarpani mengatakan, kematian seorang nelayan tersebut masih dalam penyelidikan dan perngembangan. Pihaknya juga sudah melakukan visum di RSUD dr Murjani Kota Sampit. “Untuk kasus tersebut sedang penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi,” kata Kapolres Kotim AKBP Sarpani, saat di konfirmasi wartawan ini, Senin 8 Agustus 2022.
Sarpani menjelaskan, diantara saksi yang diperiksa adalah yang mengetahui saat kejadian atau sesudah kejadian tewasnya almarhum. Pada mayat lanjut Sarpani, dari hasil visum terdapat luka di bagian perut yang diduga tanda-tanda kekerasan, “Harapan kami dari pihak kepolisian, semoga kasus ini cepat terungkap,” ungkapnya.
Seperti diketahui mayat Wahab ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB. Aparat Kepolisian dibantu nelayan langsung mengevakuasi mayat Wahab ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, untuk di visum.
Namun, sebelum ditemukan jenazah tersebut, Wahab sempat berpamitan dengan keluarganya untuk mencari kepiting dilaut pada Jumat, 5 Agustus 2022 pukul 03.00 WIB. Tetapi, hingga Sabtu 6 Agustus 2022 tak kunjung pulang. Hingga, nelayan lainnya menemukan korban sudah tidak bernyawa di atas perahu kelotok miliknya.
(gus/matakalteng.com)
Discussion about this post