SAMPIT – Melalui pendidikan di sekolah, peserta didik diingatkan agar jangan terlena dengan penggunaan telein seluler (ponsel) atau gawai, apalagi sampai berlebihan dan tidak ingat waktu untuk belajar serta bersosialisasi dengan kehidupan luar.
Ketua Gugus 1 SDN 3 Baamang Hilir Syahruni mengatakan, sekolah bisa mengadakan berbagai perlombaan permainan tradisional yang diikuti oleh seluruh siswa di sekolah masing-masing agar peserta didik tidak hanya memainkan permainan di ponsel saja.
“Kita harus tumbuhkan semangat dan kecintaan anak-anak akan permainan tradisional, kita kenalkan kepada mereka. Jadi mereka tidak hanya fokus pada permainan online di pinsel saja, namun bermain langsung bersama teman-teman,” ujarnya, Jumat 5 Agustus 2022.
Melalui kegiatan itu juga mengajarkan anak-anak untuk bisa bekerjasama serta mewariskan kebudayaan kepada para peserta didik yang kemudian hari akan mereka wariskan lagi kepada generasi selanjutnya.
“Banyak permainan-permainan zaman dulu yang bagus untuk perkembangan karakter anak, ini bisa kita masukkan ke dalam pembelajaran atau membuat lomba-lomba. Agar anak-anak juga bisa bersosilisasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga tidak anti sosial,” tegasnya.
Karena dampak negatif dari terlalu fokusnya anak-anak bermain gawai yakni anak-anak bisa menjadi anti sosial atau tidak bisa bergaul dengan masyarakat di lingkungan sekitarnya, sehingga tidak jarang anak-anak menjadi tidak percaya diri dan akhirnya akan mengubur prestasi anak.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post