KUALA KURUN – Aliansi Masyarakat Gunung Mas (AMGM) bersama tokoh masyarakat, dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas), melakukan pertemuan dengan Perusahaan Besar Swasta (PBS). Pertemuan yang juga dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Gumas Untung Jaya Bangas dan Polie L Mihing ini, untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya, yang digunakan PBS untuk sarana angkutan hasil produksi.
“Salah satu hasil dari pertemuan itu, kami mempertanyakan penggunaan dana konsorsium untuk perbaikan ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya,” ucap Anggota DPRD Gumas Untung Jaya Bangas, Selasa, 2 Agustus 2022.
Dari laporan Bupati, memang sudah dibentuk konsorsium dengan meminta PBS menyetorkan dana untuk penanganan ruas Jalan Kuala Kurun-Palangka Raya yang rusak parah. Akan tetapi, sampai sekarang penanganan ruas jalan itu masih belum terlihat.
“Kalau dari keterangan PBS, beberapa dari mereka sudah melakukan kewajiban dengan menyetorkan dana konsorsium ke pemerintah daerah untuk perbaikan jalan rusak tadi,” katanya.
Dia menegaskan, seharusnya apabila dana tersebut sudah disetorkan, maka pemerintah daerah harus segera memperbaiki ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya, dan terkait penggunaan dana itu harus disampaikan ke publik, sehingga ada keterbukaan.
“Kami juga mempertanyakan terkait kebenaran setoran dana konsorsium oleh PBS kepada pemerintah daerah. Apalagi perbaikan jalan ini juga demi kepentingan bersama, baik itu masyarakat, pemerintah, dan investor,” terangnya.
Selain mempertanyakan dana konsorsium, AMGM bersama tokoh masyarakat, dan sejumlah ormas, juga akan melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Surat untuk RDP sudah diajukan, tinggal menunggu kapan waktu dan kesediaan DPRD provinsi untuk melakukan RDP,” katanya.
Di samping itu, ada dari tokoh masyarakat juga mempertanyakan kerusakan ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya yang kian parah dan semakin banyak angkutan PBS yang Over Dimension dan Overloading (ODOL).
“Namun yang terjadi saat ini masih banyak truk ODOL yang melintas di jalan Kuala Kurun-Palangka Raya. Bahkan, angkutan PBS ini membabi buta, tidak tahu waktu dan tidak peduli terhadap keselamatan masyarakat,” tandasnya.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post