SAMPIT – Sebanyak 73 siswa-siswi terbaik di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terpilih menjadi Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Mereka terpilih setelah mengikuti proses seleksi untuk menjadi Paskibraka pada Upacara HUT RI ke-77 pada 17 Agustus mendatang.
Puluhan siswa-siswi itu secara tegas dilatih di halaman Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kotim yang nantinya akan menjadi lokasi upacara. “Sekarang mereka proses pelatihan tahap adaptasi lapangan yang akan digunakan, yaitu di halaman Kantor Pemda,” kata Pelatih Paski dari Brimob, Briptu Agus Tori, Selasa 2 Agustus 2022.
Dalam pelatihan ini, Tim Paskibraka Kotim dilatih oleh TNI/Polri, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan Purna Paskibraka. Saat ini tim pelatih terus melakukan pemantapan terhadap penyeragaman gerakan dan pembentukan kelompok Paskibraka. Sekalipun dinilai pasukan sudah menguasai gerakan tapi tetap lebih dimatangkan.
Apalagi mendekati hari pelaksanaan, pelatihan dilakukan sebanyak dua kali setiap harinya, yaitu pagi dan sore. Sementara nanti pada 9 Agustus 2022 pasukan akan dikarantina untuk pengawasan dan pelatihan lebih ketat lagi.
“Dengan harapan pada saat pengibaran bendera pusaka merah putih tidak ada kesalahan atau berjalan lancar dan sempurna,” harapnya.
Tim Paskibraka ini berasal dari perwakilan masing-masing SMA yang ada di Kotim sebanyak 73 orang. Mereka merupakan orang pilihan pasalnya telah melalui seleksi dan mengalahkan ratusan siswa-siswi lainnya.
Salah satunya Elinda Maharini, salah satu tim Paskibraka yang terpilih sebagai Bali atau pembawa bendera mengungkapkan menjadi tim itu cukup melelahkan karena harus menjalani pelatihan yang cukup banyak.
“Pengalaman saya banyak lelah tapi ini akan terbayar dengan kebanggaan karena ini untuk bekal kami kedepannya,” ungkapnya.
Lanjutnya latihannya cukup padat pagi sampai pukul 11.00 WIB, masuk lagi pukul 13.00-17.30 wib. Namun dari pelatihan yang ada itu terberat adalah latihan fisik. Menurutnya pelatihan yang diberikan berbeda dengan yang ia lakukan sebelumnya.
“Kalau fase terberat itu yaitu di fisik karena didiknya berbeda seperti latihan biasa. Sementara latihan fisik disini kaya latihan Polisi. Tapi saya tetap semangat menjalani ini karena ini cita-cita saya sejak kecil. Dan Harapan saya Paskibraka di tahun ini lancar hingga hari H nanti,” harapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post