KUALA PEMBUANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Seruyan menyebutkan jika tingkat prevalensi stunting yang ada di Kabupaten Seruyan masih tergolong tinggi.
Hal tersebut dirinya ungkapkan mewakili Bupati Seruyan pada saat membuka kegiatan rapat koordinasi (rakor) pemetaan dan analisis situasi program stunting serta penyusunan rencana aksi daerah seruyan tahun 2022 di aula Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Seruyan.
“Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2018 mencatat prevalensi stunting di Kabupaten Seruyan sebesar 21,84 persen dan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 sebesar 29,3 persen,” katanya di Kual Pembuang, Senin 1 Agustus 2022.
Sementara itu, target pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada tahun 2022 sebesar 18,4 persen dan pada tahun 2024 angka stunting nasional pada angka 14 persen.
Oleh karena itu, dengan tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi tersebut perlu segera diatasi bersama. Baik itu pemerintah kabupaten (pemkab), kecamatan, desa, individu, komunitas, CSR, lembaga donor maupun swasta harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting.
“Dan pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua jajaran kesehatan di daerah serta pihak terkait lainnya, yang telah berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kabupaten Seruyan,” ucapnya.
(ald/matakalteng.com)
Discussion about this post