SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) membentuk dapur sehat (Dashat) di puluhan desa yang ada di wilayah setempat. Itu salah satu upaya pihaknya dalam rangka percepatan penanganan stunting atau gagal tumbuh pada anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kotim, Suparmadi mengatakan, pendirian Dashat diresmikan langsung oleh Bupati Kotim Halikinnor bersamaan dengan pelaksanaan rapat audit stunting di wilayah setempat.
“Peresmian pendirian dapur sehat di 33 kampung keluarga berkualitas atau Kampung KB se Kotim ini dalam upaya menurunkan kasus stunting di daerah kita,” katanya, Kamis 14 Juli 2022.
Lanjutnya, dalam upaya memperbaiki gizi bagi balita dan anak-anak yang mengalami gizi buruk dan terpapar stunting bidang ketahanan Kesejahteraan Keluarga Penyuluhan dan Pergerakan Dinas PPPAPPKB dan dengan bantuan para Danramil atas perintah Dandim 10-15 Sampit telah membentuk dapur sehat pada 33 Kampung KB di 17 kecamatan se Kotim.
“Karena dalam upaya menurunkan kasus stunting di daerah Kabupaten Kotawaringin Timur perlu adanya identifikasi kasus untuk dapat merumuskan penyusunan program aksi yang terencana terprogram dan dilaksanakan secara integratif dalam lintas sektor,” ujarnya.
Disampaikannya juga, Dashat merupakan program pemberdayaan masyarakat sehingga dalam pelaksanaan program ini, DP3AP2KB dibantu dengan kader dan mitra pemerintah lainnya untuk menyukseskan penurunan angka stunting. Sehingga program diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Seperti, pemenuhan gizi pada anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga berisiko stunting.
“Guna meningkatkan keterampilan masyarakat khususnya calon ibu atau yang telah menjadi ibu. Kami ajarkan mereka untuk bagaimana menyiapkan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal. Dengan harapan tidak terjadi stunting kedepannya,” ucapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post