PALANGKA RAYA – Bakal calon (Balon) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalteng H Nadalsyah tantang petahana head to head, pada pemilihan gubernur (Pilgub) 2020 mendatang. Meski demikian kata dia, untuk maju dan bertarung di Pilgub Kalteng mendatang tetap memperhatikan beberapa catatan.
Hal ini disampaikan Nadalsyah, saat dibincangi wartawan, usai bertemu dan silaturahmi dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh Adat Dayak, di Hotel Bahalap, Palangka Raya, Sabtu 7 Desember 2019.
Bupati Barito Utara (Barut) dua periode yang akrab dipanggil Koyem ini, mengaku optimis untuk tetap maju pada Pilgub 2020 mendatang. Bahkan keinginan tersebut juga sudah dia sampaikan ke sejumlah tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut.
“Kalau mendaftarkan sudah, keinginan maju pasti. Tapi kita akan melihat perkembangan kedepan, baik hasil survei dan peta politiknya, siapa pemainnya yang keluar, karena ini petahana yang dilawan,” kata Koyem.
Menghadapi petahana pada pilkada 2020 nanti perlu strategi khusus dan matang serta pertimbangan dari tim konsultan politik. Oleh sebab itu, dia berharap doa seluruh masyarakat Kalteng untuk bisa lolos dan mendapatkan dukungan partai di Pilgub Kalteng mendatang.
“Kalau respon dari tokoh-tokoh tadi semuanya baik dan mendoakan,” ucap Koyem.
Lebih lanjut Koyem mengatakan, menghadapi petahana akan lebih sulit kalau lebih dari dua pasang pada Pilgub mendatang. Oleh sebab itu, dia akan berfikir ulang, jika perkembangan kedepan calon penantang petahana ada dua pasang atau tiga pasang dalam konstelasi pilgub Kalteng.
Karena menurut pengalamannya selama ini, penantang petahana lebih dari satu jarang berhasil memenangkan pertarungan. “Kalau lebih dari satu, kemungkinan aku berfikir lah, harus menghitung ulang lagi. Karena petahana ini sudah mempunyai modal suara, modal popularitas, sudah di puncaknya, minimal 28 persen orang sudah kenal dengan petahana. Target Insya Allah head to head, kalau tidak head to head kita akan berfikir ulang,” tegasnya.
Sementara terkait pertemuan dengan sejumlah tokoh tersebut, Koyem mengungkapkan bahwa pertemuan itu bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, khususnya bersama para tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat Dayak.
“Pertemuan tadi untuk mempererat tali silaturahmi khususnya bersama para tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat. Karena hal ini saya anggap sebagai suatu keharusan, layaknya anak yang meminta restu dari orangtuanya sendiri, terutama saat Pilkada,” pungkasnya.
(nat/matakalteng.com)
Discussion about this post