SAMPIT – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kehilangan 16 tenaga kontrak (tekon) usai dilaksanakan seleksi oleh Pemerintah Daerah. Hal tersebut berdampak pada pelayanan administrasi kependudukan masyarakat, dinas ini bagai burung yang sayapnya patah satu.
“Kami kekurangan 16 operator karena tekon tidak lulus, sehingga layanan terganggu,” kata Sekretaris Disdukcapil Kotim, Mugi Prayogi, Rabu 6 Juli 2022.
Diungkapkannya, pelayanan administrasi kependudukan saat ini seperti burung patah satu sayapnya. Karena tidak dapat memberikan pelayanan yang cepat seperti biasanya. Disebutnya, dari 40 tekon yang ada, 16 tekon hilang karena dinyatakan tidak lulus seleksi.
“Jadi yang tidak ada itu dia operator sekretariat yang mengolah perencanaan dan 14 operator bagian depan. Dari 40 orang yang hilang 16 orang,” terangnya.
Itu membuat layanan administrasi kependudukan cukup terganggu. Biasanya layanan yang mereka berikan hanya memerlukan waktu satu jam selesai, sekarang dua sampai tiga jam. “Biasanya masyarakat datang sebentar kemudian selesai dan pulang dengan senyuman. Karena mau kita seperti itu. Sekarang tidak bisa,” imbuhnya.
Pihaknya berkeinginan memberikan layanan lebih dari harapan masyarakat agar masyarakat datang dengan harapan, dan pulang dengan senyuman.
“Sekalipun tenaga kami sekarang kurang, kami tetap akan upayakan dengan tenaga yang ada dan mau tidak mau pelayanan tetap berjalan sebaik mungkin. Dan kami tetap hargai kebijakan itu karena itu aturan. Cuma itu tadi pelayanan sedikit terlambat,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post