SAMPIT – Pemerintah Desa Bagendang Tengah Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menginginkan agar warganya mengurangi aktivitas mandi, cuci dan kakus (MCK) di sungai. Itu upaya pihaknya dalam menjaga lingkungan maupun kekhawatiran terhadap serangan buaya.
“Harapan kami kebiasaan masyarakat beraktivitas di sungai seperti MCK itu bisa dikurangi secara bertahap dan membuat kamar mandi di rumah,” kata Kades Bagendang Tengah, Untung Sukardi, Sabtu 25 Juni 2022.
Kegiatan MCK di sungai oleh masyarakat setempat khususnya yang tinggal di bantaran Sungai Sampit telah dilakukan sejak lama bahkan turun menurun. Sehingga bisa ditinggalkan secara bertahap agar kebersihan sepanjang aliran sungai tetap terjaga dan kesehatan masyarakat terjaga.
Selain itu, menjaga kekhawatiran dari serangan buaya lantaran sering kali muncul di sungai tersebut. Ini juga bercermin dari beberapa bulan lalu kasus serangan buaya yang dialami salah satu warga setempat.
“Kami khawatir kalau aktivitas di sungai masih tinggi kasus serangan buaya akan terulang. Tapi agar ini bisa terlaksana perlu kesadaran masyarakat. Ini akan membawa manfaat selain menjaga fungsi sungai dan kesehatan masyarakat terpelihara,” jelasnya.
Ini ia targetkan pada tahun 2023 sudah berkurang aktivitas MCK. Untuk mendukung itu, pihaknya juga akan memprogramkan air bersih berupa sumur bor dengan skala besar yang ditafsir akan menghabiskan dana sebesar Rp 300 juta.
“Jadi masyarakat bisa memanfaatkan itu untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk memasak atau keperluan lainnya. Tidak lagi bergantung dengan sungai. Memang sementara air bersih itu belum bisa dialirkan ke rumah-rumah warga, tapi anggaran selanjutnya itu akan dilakukan,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post