SAMPIT – Puluhan Calon Guru Penggerak (CGP) dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengikuti lokakarya 6 dengan bertemakan perencanaan program yang berdampak pada murid.
Fasilitator Praktik Guru Penggerak, Rini mengatakan, pengelolaan aset dan pemberdayaan aset sekolah harus mampu membuat program dan rencana pembelajaran atau kegiatan yang berdampak pada murid. “Dan ini juga berdasarkan modul 3.3 yang berhubungan dengan nilai dan peran guru penggerak,” katanya, Selasa 21 Juni 2022.
Menurutnya sekalipun sederhana namun nantinya akan ada perubahan pada pengembangan diri, perbaikan di kelas dan ekosistem sekolah. Sehingga nantinya murid menjadi sejahtera lahir dan batin, berbudi pekerti luhur dan menjadi murid yang bahagia.
“Karena dalam lokakarya itu CGP saling bertukar informasi mengenai aset yang dimiliki. Dari banyak ide-ide para peserta yang akhirnya saling menguatkan,” sebutnya.
Disebutnya dari 30 CGP angkatan ke empat itu, beberapanya baru menyadari bahwa dalam pembuatan program harusnya selalu memperhatikan dampak yang dihasilkan. Jika selama ini mereka mengenal adanya input, aktivitas, dan output ternyata harus ada outcome dan goal.
“Kalau Input, aktivitas, dan output atau hasil langsung masih dapat dikendalikan. Sementara tujuan atau capaian antara outcome tidak dapat dikontrol tetapi dapat dipengaruhi dan dampak merupakan kepedulian CGP terhadap tujuan yang lebih besar,” paparnya
Ditambahkan bahwa dampak ini tidak serta merta terlihat secara langsung tetapi dipengaruhi oleh output dan outcome. Contohnya untuk menyiapkan siswa yang sehat sebagai pemimpin masa depan (dampak), siswa harus terbiasa menjalankan perilaku hidup sehat (outcome).
“Dan outcome ini bisa dicapai dengan melalui adanya kegiatan cuci tangan, kerja bakti sekolah dan sebagainya (output),” imbuhnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post