SAMPIT – Teknologi tempat guna dinilai sangat diperlukan bagi desa yang ada di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) lantaran dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wakil Bupati Kotim Irawati saat membuka kegiatan lomba inovasi teknologi tepat guna yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kotim mengatakan, hadirnya teknologi di desa secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kemampuan memproduksi memberikan nilai tambah kepada komoditas lokal.
“Teknologi juga mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat tidak hanya itu saja teknologi menciptakan kelompok-kelompok usaha mandiri yang berkemampuan dalam mendorong kegiatan ekonomi produktif,” katanya, Selasa 31 Mei 2022.
Oleh sebab itu, pemerintah menggelar lomba teknologi tepat guna sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat Kotim yang mempunyai kemampuan untuk berkarya menciptakan teknologi sehingga akan muncul inovasi inovasi tepat guna yang mampu menghasilkan teknologi yang aplikatif bagi masyarakat.
“Saya sangat berharap lomba inovasi ini menjadi media terbuka masyarakat umum untuk berkreasi dan berinovasi di bidang teknologi tepat guna melalui lomba cipta karya teknologi tepat guna tahun ini. Melalui teknologi tepat guna dan mengoptimalkan sumber daya alam diharapkan meningkatkan ekonomi di pedesaan yang pada akhirnya dapat memasyarakatkan teknologi untuk menambah budaya wirausaha,” paparnya.
Sementara itu, Kepala DPMDes Kotim Sutimin mengungkapkan, pihaknya akan menggelar kegiatan tersebut setiap tahunnya yang dibuka untuk umum maupun pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun SMK, mengingat pentingnya teknologi tepat guna bagi perkembangan kehidupan masyarakat terutama di desa.
“Tahun ini ada peningkatan peserta lomba, kalau tahun kemarin sebanyak 11 sekarang 14 kelompok dari umum dan sekolah. Nantinya peserta yang menang akan kami bina untuk persiapan lomba tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),” ungkapnya.
Namun dirinya juga berharap dari inovasi yang diciptakan para peserta itu nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat umum terutama di wilayah desa. Seperti penjernih air, kemudian pengolahan minyak CPO dan briket atau bahan bakar menggunakan ampas tahu.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post