SAMPIT – Sejumlah daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini terendam banjir akibat Sungai Mentaya yang meluap atau pasang. Hal ini memicu kemunculan buaya di sekitar pemukiman warga, bahkan sempat terjadi serangan hingga korban dilarikan ke rumah sakit.
Untuk itu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit telah memasang spanduk peringatan di lokasi kemunculan buaya, tepatnya di daerah Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU) yang saat ini juga mengalami banjir besar.
“Kemarin (Kamis, 26 Mei 2022) BKSDA bersama satu anggota Manggala Agni atas nama Budi Wahyudin melakukan pemasangan dua buah spanduk peringatan atau himbauan. Selain itu juga kami memasang satu set jerat buaya dan satu set pancing buaya,” kata Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah, Jumat 27 Mei 2022.
Disebutkannya, jerat dan umpan buaya tersebut dipasang menggunakan umpan ayam dan ikan yang memang merupakan makanan dari predator ganas ini. Pemasangan spanduk disaksikan langsung oleh camat, Kapolsek, Kades dan ketua BPD setempat.
Tambah Muriansyah, berdasarkan informasi warga, buaya yang muncul di daerah MHU ada sekitar 6 ekor dengan berbagai ukuran. Tersebar di beberapa titik di sekitar perairan desa. Bahkan buaya ada yang bermoncong panjang dan ada juga yang bermoncong pendek.
“Moncong panjang, itu ciri khas jenis buaya sapit. Sedangkan moncong pendek, itu ciri khas jenis buaya muara. Karena sebagian wilayah desa dilanda banjir, hal itu membuat buaya naik kedaratan,” ujarnya.
Sehingga petugas juga memberikan pengarahan dan himbauan pada warga agar selalu waspada terlebih saat air pasang ini. Selain waspada buaya, dengan kondisi seperti ini warga juga diimbau dengan munculnya ular cobra dan king kobra.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post