SAMPIT – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) M Abadi menyebutkan, penyebab air Sungai Mentaya tercemar saat ini yaitu air limbah rumah tangga seperti bekas mandi, mencuci dan dari dapur yang langsung dibuang ke sungai.
Menurut Abadi, hal ini memberikan dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama terkait dengan kesehatan masyarakat. Apalagi, sebagian besar air limbah domestik dibuang langsung ke saluran drainase yang langsung mengalir ke sungai.
”Ini merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran sungai Mentaya dan anak sungai lainnya. Karena air limbah yang dibuang ke drainase itu tidak ada lagi penyaringnya, sehingga zat-zat kimia langsung tercampur bersama air sungai,” ujarnya, Rabu 25 Mei 2022.
Dikatakan Abadi, selain hal itu berasal dari kegiatan masyarakat yang memang berada di pinggiran sungai, ini juga diperparah dengan sejumlah perumahan yang membuat saluran air langsung terbuang ke anak sungai.
“Biasanya perumahan itu menyediakan parit pembuangan, namun paritnya itu langsung menuju anak sungai. Dan kita ketahui anak sungai ini muaranya ke sungai besar yakni sungai mentaya. Nah ini juga memperparah pencemaran yang terjadi pada sungai,” tegasnya.
Padahal ujarnya, air sungai juga biasanya digunakan untuk masyarakat berkegiatan seperti mencari ikan, dan kegiatan lainnya bahkan memasak. Dengan demikian menurutnya, hal itu tentu akan berdampak pada kesehatan masyarakat yang semakin menurun.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post