SAMPIT – Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara H Asan Sampit, musim hujan sudah dimulai sejak Oktober 2021 hingga dasarian ketiga Mei 2022. Masa peralihan musim hujan ke musim kemarau diperkirakan terjadi pada akhir Mei 2022.
Namun kata Kepala BMKG Bandar Udara H Asan Sampit Musuhanaya melalui Prakirawan Cuaca BMKG Kotim Rahmat Wahidin Abdi, cuaca bersifat dinamis dan dapat berubah setiap saat apabila ada gangguan pada atmosfer.
“Kriteria musim hujan terjadi apabila nilai curah hujan pada dasarian kedua masing-masing 50 mm atau lebih diikuti pada dasarian berikutnya. Berdasarkan pantauan BMKG Kotim, curah hujan yang terukur pada dasarian kedua April sebanyak 59,3 mm dan curah hujan pada dasarian ketiga April sebanyak 110,9 mm,” jelasnya, Minggu 22 Mei 2022.
Curah hujan di wilayah Kotim lanjutnya, untuk per dasarian tercatat masih diatas 50 mm. Sehingga bisa dipastikan wilayah Kotim saat ini masih masuk musim penghujan hingga dasarian ketiga Mei.
“Namun, apabila curah hujan per dasarian berturut-turut kurang dari 50 mm kemungkinan pertanda memasuki musim peralihan yang biasanya diikuti oleh arah angin variabel. Tetapi, apabila sewaktu-waktu ada perubahan cuaca akan kami update melalui website resmi kami,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan apabila pada awal Mei tepatnya pada Lebaran 1443 Hijriah suhu cuaca terasa panas hal itu dapat disebabkan karena akhir April terjadi pusat tekanan rendah yang terpantau di perairan selatan Vietnam.
“Ketika itu, massa udara dari Australia cenderung kering makanya suhu terasa gerah dan panas dan ditambah kondisi cuaca local pada awal Mei menunjukkan kurangnya pertumbuhan awan terutama awan konvektif di wilayah Kotim sehingga sinar matahari langsung menuju ke bumi tanpa ada halangan awan terutama pada pagi hingga siang hari,” jelasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post