SAMPIT – Telah menjadi tradisi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat momen Lebaran Idul Fitri menyuguhkan berbagai macam hidangan yang menggugah selera untuk para kerabat yang datang berkunjung atau melakukan silaturahmi. Namun sayangnya, mengkonsumsi hidangan secara berlebihan bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
“Lewat promosi kesehatan, kami telah gencar melakukan penyuluhan untuk mengantisipasi melonjaknya kasus diluar Covid-19. Jenis penyakit tidak menular yang biasa diderita masyarakat pasca lebaran, seperti hipertensi, Ispa, diabetes dan komplikasinya, serangan jantung, serta stroke,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, Umar Kaderi, Rabu, 11 Mei 2022.
Dijelaskannya, beberapa penyakit yang timbul itu disebabkan pola makanan yang tidak terkontrol, seperti berlebihan menyantap makanan yang berminyak ataupun berlemak, sehingga menimbulkan gangguan pada kesehatan tubuh.
“Karena momen lebaran banyak makanan yang menggugah selera, jadi sebagian masyarakat lupa mengontrol diri. Tapi sampai sekarang kami masih belum menerima laporan adanya peningkatan penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang tak sehat itu,” jelasnya.
Disebutnya, penyakit itu baru dialami atau akan terjadi satu atau dua minggu setelah lebaran. Dan itu biasa terjadi di tahun-tahun sebelumnya, sekalipun tidak terjadi peningkatan signifikan.
“Semoga tahun ini tidak ada yang menderita diare ataupun kolesterol dan Ispa. Karena kami sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang ada di wilayah ini. Sekalipun ada segera bawa ke pusat layanan kesehatan terdekat agar segera mendapatkan pertolongan,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga harus tetap mewaspadai penyebaran Covid-19 usai Lebaran ini. Sekalipun telah terjadi penurunan secara signifikan, namun protokol kesehatan harus tetap dijalankan. “Karena Lebaran itu banyak bertemu dengan orang atau kerabat sehingga dapat memicu penularan Covid-19. Oleh sebab itu, protokol kesalahan harus ketat dilakukan,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post