KUALA KURUN – Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terletak di Jalan Diponegoro, Kota Kuala Kurun dipertanyakan. Pasalnya, sejak Januari 2022, SPBU tersebut sering tutup dan stok BBM jenis pertamax, pertalite, serta bio solar selalu kosong.
“SPBU itu sering tutup. Ada beberapa warga yang mengaku BBM kosong. Bahkan, ketika saya ingin mengisi BBM kendaraan, pegawai dari SPBU mengakui hal yang sama,” sesal Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunung Mas (Gumas) Evandi, Jumat, 1 April 2022.
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mengaku prihatin dengan keadaan yang terjadi. Kasihan masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat harus bertindak. Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, yang merugikan masyarakat.
”Saya berharap SPBU Kuala Kurun dapat memperbanyak kuota BBM untuk masyarakat umum ketimbang pelangsir. Ini harus menjadi perhatian pengelola SPBU Kuala Kurun,” tutur Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Gumas ini.
Terpisah, Pengelola SPBU Kuala Kurun Marsony mengatakan, ketersediaan BBM memang sering kosong. Ini dikarenakan terjadi keterlambatan pendistribusian dari Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan ke Kuala Kurun.
”Meskipun mengalami keterlambatan distribusi, saya pastikan SPBU Kuala Kurun tetap melayani kebutuhan BBM masyarakat. Memang SPBU sering tutup karena kendala transporter,” ujarnya.
Disinggung terkait saran agar SPBU Kuala Kurun memperbanyak kuota BBM untuk masyarakat umum ketimbang pelangsir, Marsony menegaskan selama ini lebih memprioritaskan kuota BBM untuk masyarakat umum.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post