SAMPIT – Meski saat ini pertumbuhan awan hujan signifikan terdapat di daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), namun titik panas atau hotspot di daerah ini tetap terbaca oleh satelit. Bahkan titik panas juga muncul di wilayah kabupaten tetangga yakni Seruyan dan Katingan.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandar Udara H Asan Sampit Musuhanaya mengatakan, titik panas yang muncul tersebut diduga akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga terbaca oleh satelit, terlebih siang ini tidak ada hujan.
“Kotim titik panas terdeteksi ada 2 titik, yakni di Kecamatan Telaga Antang dan Kecamatan Cempaga Hulu. Kami harap masyarakat yang ada di daerah tersebut untuk waspada, dan kalaupun memang ada terjadi Karhutla agar segera melapor kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) atau petugas terdekat,” kata Musuhanaya, Jumat 25 Maret 2022.
Sementara itu selanjutnya, untuk titik panas di daerah Kabupaten Seruyan terpantau ada 5 titik panas. Semua titik panas itu terdeteksi di Kecamatan Seruyan Tengah. Kemudian titik panas di Kabupaten Katingan terdapat 4 titik panas. Sebanyak 3 titik panas terdeteksi di Kecamatan Sanaman Mantikei. Dan 1 titik panas di Kecamatan Pulau Malan.
“Untuk potensi kemudahan terjadinya kebakaran ditinjau dari analisa parameter cuaca di Kalimantan Tengah, secara umum pada tanggal 25 – 26 Maret kategori aman. Namun demikian kita tetap harus waspada, dan memperhatikan arah angin menjalar guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Kemudian untuk informasi per awanan citra satelit Himawari-8 Infrared Red Enhanced pukul 07.00 25 Maret 2022, menunjukkan terdapat pertumbuhan awan signifikan di Kotim. Yakni dengan prakiraan jumlah curah hujan selama 24 jam kedepan berpotensi hujan ringan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post