SAMPIT – Sempat viral dalam sepekan terkahir di media sosial, akhirnya uluran tangan berdatangan kepada Nini Mulia. Dimana rumah Nini atau Ibu Mulia yang sudah tidak layak huni ini mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Kepolisian Resos Kotawaringun Timur (Polres Kotim) dalam hal ini Kapolres Kotim, Mohammad Rommel langsung datang melihat keadaan rumah Nini Mulia yang sudah tidak layak huni tersebut.
Menurut Rommel, pihaknya selalu suport dalam kegiatan-kegiatan serupa dan pihaknya juga berkomitmen membantu pembangunan rumah yang tidak layak huni bagi Nini atau Nenek Mulia.
“Polres Kotim menginisiasi masyarakat untuk membantu. Mudah-mudahan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terimakasih juga kepada Kapolsek, Danramil, pak Camat serta Komunitas Solidaritas Masyarakat Samuda (SMS) yang juga ikut membantu. Saya sangat terharu dan apresiasi atas apa yang dilaksanakan ini, kita sama-sama saling membantu,” ungkap kapolres, usai peletakan batu pertama pembangunan rumah sederhana untuk nini Mulia, Minggu 10 November 2019.
Sementara itu, Camat Mentaya Hilir Selatan (MHS), H Syahrial mewakili masyarakat setempat mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Kotim yang mana telah datang meninjau langsung kondisi salah satu warganya di MHS.
Dirinya juga berterimakasih karena Polres Kotim juga Kapolsek dan Danramil serta Komunitas Solidaritas Masyarakat Samuda (SMS) turut serta dalam membantu pembangunan rumah layak huni bagi ibu atau Nini Mulia ini.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bangunan rumah sederhana ini dapat dibangun dan bisa ditempati oleh Nini Mulia beserta anaknya,” terang camat. Untuk diketahui, nini Mulia ini tinggal disebuah gubuk berada di Jalan KH, M Kaspul Anwar Samuda Kota tidak jauh dari Pasar Samuda yang sangat tidak layak huni.
Dalam sepekan terakhir, kondisi bangunan rumah Nini Mulia menjadi viral di dunia maya. Nini Mulia memiliki dua anak yakni perempuan dan laki-laki dengan keadaan gangguan jiwa.
Sejak puluhan tahun silam warga berusaha membantu mereka, namun tidak ada yang berani, karena anaknya yang laki-laki bernama Jubai bisa mengganggu masyarakat yang datang manakala ingin membantu.
Namun kemarin, pihak Muspika, bersama komunitas SMS dapat mengevakuasi bapak Jubai untuk direhabilitasi di klinik penanganan jiwa Rumah Sakit dr Murjani Sampit untuk diobati. Sehingga saat ini semua pihak dapat membantu proses pembangunan layak huni untuk keluarga Nini Mulia.
(dy/matakalteng.com)
Discussion about this post