NANGA BULIK – Pemerintah Kabupaten Lamandau membangun Masjid Agung yang megah di area perkantoran Bukit Hibul Nanga Bulik. Pembanguna masjid itu menelan anggaran Rp59 miliar.
Pembangunannya ditandai dengan dilaksanakannya Groundbreaking pelatakan batu pertama oleh Bupati Lamandau Hendra Lesmana, bersama Wakilnya, Riko Porwanto serta para pejabat daerah lainnya, Senin 21 Februari 2022.
Hendra Lesmana mengatakan, Masjid merupakan tempat suci bagi umat Islam, tempat bersujud dan beribadah kepada Allah SWT yang dinilai sangat penting bagi umat muslim di daerah itu. “Dan diantara ibadah yang sangat agung kepada Allah Subhanahu Waa Ta’alaa adalah memakmurkan masjid Allah, yaitu dengan cara mengisinya dengan ketaatan kepada Allah dan Rasulnya,” ungkap Hendra.
Ia berharap dengan dibangunnya Masjid Agung Nanga Bulik tersebut dapat menjadi cahaya di wilayah Kabupaten Lamandau. Menjadi sebuah pencerahan bagi semua warga Kabupaten Lamandau dan sekitarnya.
“Dengan dimulainya pembangunan Masjid Agung ini, diharapkan dapat membuat gerakan Infaq di Kabupeten Lamandau. Saya meyakini dengan ketulusan dan keikhlasaan kita bersama, target Pembangunan Masjid Agung Nanga Bulik dapat kita selesaikan dengan baik dan membawa keberkahan bagi masyarakat,” imbuhnya.
Mengingat begitu pentingnya masjid, lanjut Hendra, sebagai rumah Allah, tempat suci bagi umat Islam, maka orang yang membangun masjid secara ikhlas berarti ia telah membangun istana buat kehidupannya kelak di akhirat.
“Masjid tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Islam, karena masjid merupakan bentuk ketundukan umat kepada Allah SWT. Masjid juga adalah tempat Muslim bertolak, sekaligus pelabuhan tempatnya bersimpuh dalam ketaatan kepada Allah SWT,” ujarnya.
Hendra berharap pembangunan masjid Agung Nanga Bulik itu menjadi kebanggan masyarakat dan landmark religius bagi Kabupaten Lamandau.
“Masjid Agung Nanga Bulik akan dibangun dengan Alokasi Anggaran untuk Kontrak Tahun Jamak yakni Tahun 2021, Tahun 2022 dan Tahun 2023, dengan anggaran total sebesar Rp59.114.826.600. Meliputi pekerjaan pembangunan Masjid Agung dan biaya manajemen kontruksi (konsultan pengawasan),” sebutnya.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post