SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengaku terlena dengan penuruan kasus Covid-19. Bahkan Kotim sempat nihil kasus terpapar Covid-19. Namun siapa kira, kasus Covid-19 di wilayah tersebut saat ini terus terjadi peningkatan.
“Kami sempat terlena karena menganggap telah terjadi penurunan signifikan bahkan tidak ada yang terpapar hampir 2 bulan lebih. Tapi sekarang malah terjadi peningkatan lagi,” sesal Bupati Kotim Halikinnor, Jumat 11 Februari 2022.
Diungkapkan Halikin, Jumat ini setidaknya sudah ada 48 warga yang terpapar Covid-19. Bahkan satu pasien Covid-19 asal Kabupaten Kotim sempat dirujuk ke Surabaya telah dinyatakan meninggal dunia. Sementara dua orang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Murjani Sampit, karena memiliki gejala cukup berat dan sisanya melakukan isolasi mandiri (isoman).
“Karena terus terjadi penyebaran Covid-19, rumah sakit kita kembali merawat pasien Covid-19 sebanyak tiga orang, satu dirujuk ke Surabaya dan duanya masih di rawat disini,” terangnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Kotim ini menduga, sebagian dari pasien yang dinyatakan positif itu ada yang terpapar varian baru Omicron. Karena diduga varian baru tersebut telah masuk wilayah Kotim.
“Menurut informasi yang saya terima diduga varian Omicron ini sudah masuk Kotim dan telah menyebar, tapi untuk memastikan itu kami masih menunggu sampel dari pasien Covid-19 disini yang telah dikirim,” ujarnya.
Dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 itu ia meminta masyarakat tidak terlena lagi dengan keadaan, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan dan sejumlah antisipasi meski penyebaran Covid-19 melandai.
“Harus tetap siap dan antisipasi agar lonjakan kasus seperti gelombang kedua tidak terjadi di Kotim,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi mengatakan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi ini adalah gelombang ketiga Covid-19. Pasalnya telah terjadi kenaikan yang sangat signifikan.
“Tren kenaikan kasus dari Januari sampai awal Februari ada 200 persen ini tentu secara signifikan. Covid-19 menyerang tidak hanya masyarakat umum, tenaga kesehatan hingga klaster sekolah ada yang terpapar sekarang ini,” sebutnya.
Kunci untuk mencegah terpaparnya Covid-19 dari segala macam varian, satu-satunya adalah penerapan protokol yang baik dan benar. Oleh sebab itu, dirinya meminta agar masyarakat tidak kendor dalam protokol kesehatan seperti penggunaan masker serta mengurangi mobilitas.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post