SAMPIT – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit mengimbau para nelayan untuk waspada saat berlayar karena gelombang tinggi di perairan Laut Jawa.
“Karena sekarang gelombang di perairan Kalimantan Tengah bagian timur itu tingginya mencapai 0,4 meter sampai 1 meter,” katanya Kepala BMKG Stasiun Meteorologi H Asan Sampit, Musuhanaya, Senin, 10 Januari 2022.
Dijelaskan, meski ketinggian gelombang itu dalam kategori rendah, namun para nelayan dan juga masyarakat yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, dan juga kapal tongkang, kapal ferry, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar untuk tetap waspada dan kecepatan angin tertentu. Pasalnya cukup berbahaya juga bagi mereka. Sementara penyebab dari ketinggiannya itu dipengaruhi oleh kecepatan angin di permukaan laut. “Sedangkan kecepatan anginnya yaitu 0,5 sampai 15 knot. Dan gelombang seperti ini hampir terjadi di seluruh perairan Laut Jawa, meliputi Laut Jawa Bawean, Laut Jawa Timur Masalembo, Perairan Kepulauan Kangean, Perairan selatan Jawa Timur dan Samudra Hindia selatan Jawa Timur. Sebutnya.
Tidak hanya masyarakat pesisir dan nelayan, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat Kotim untuk selalu waspada. Karena cuaca ekstrem yang berpotensi hujan deras disertai petir dan angin kencang dapat membuat pohon tumbang dan bangunan rumah rusak. “Hujan disertai kilat dan angin kencang ini biasanya terjadi pada sore hari, sehingga kita semua perlu waspada,” imbuhnya.
Diketahui beberapa waktu lalu akibat angin kencang yang terjadi di Sampit dan sekitarnya membuat sebuah pohon besar tumbang di Kecamatan Baamang dan sebuah bangunan sekolah SMPN 4 Kota Besi rusak. “Adapun wilayah Kotim yang rawan terjadi terjadi hujan disertai angin kencang adalah Kecamatan Kota Besi, Kecamatan Cempaga, Kecamatan Seranau, Kecamatan Cempaga Hulu, Kecamatan Bukit Santuai, dan Kecamatan Telaga Antang dan ini bisa meluas ke wilayah lain,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post