SAMPIT – Salah seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Sampit mengharumkan nama Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan kembali meraih juara 3 lomba poster yang diadakan oleh Food and Agriculture Organization of the United Nations.
“Ini sudah kali keduanya kami mengikuti lomba ini dan Alhamdulillah dapat juara lagi, sama-sama juara 3. Pada tahun 2020, atas nama Arina Alfa Safa Putri Juara 3 kategori usia 16-19 tahun dan tahun 2021 ini atas nama Virsa Cinta Ramadhani Juara 3 kategori 13-15 tahun,” kata guru pembimbing, Anwar Muttaqien, Rabu 29 Desember 2021.
Tema poster yang dilombakan kali ini yakni Food journing (perjalanan makanan). Poster menceritakan tentang sumber daya alam dari awal ditanam, produksi, hingga tersedia di rumah-rumah. Sedangkan di tahun 2020 menceritakan tentang pahlawan makanan, atau penyandang pangan. “Tahun lalu ada 1.350 poster yang ikut lomba, sedangkan tahun ini, masih belum dirilis datanya. Dua tahun berturut-turut ini yang dari Indonesia, cuman Kotim yang lolos,” ujarnya.
Dijelaskannya, proses pembuatan sejak perumusan ide hingga pengiriman karya memakan waktu kurang lebih 3 bulan, yakni sejak September hingga November 2021 dan pengumumannya 16 Desember 2021 lalu. Pembuatan poster sudah menjadi pembelajaran tambahan di SMAN 2 Sampit.
Sementara itu, guru pembimbing lain, Indah Siswanti mengatakan, dirinya selalu mengingatkan peserta harus mempelajari tema dan pedoman yang dikeluarkan oleh penyelenggara. “Ini adalah sebuah kebanggan karena mendapatkan pengakuan dari lembaga internasional. Ini bisa menjadi motivasi untuk sekolah lain bahwa kita dari Indonesia khususnya di Kotim bisa bersaing di kancah internasional. Dan hasil pemenang ini nantinya akan dipajang di website FAO selama satu tahun ke depan,” ungkapnya.
Meski sudah mendapatkan juara, menurutnya masih ada yang harus dievaluasi. Pasalnya anak-anak terkadang sudah mendekati waktunya baru mendapatkan ide. “Kami dari awal sudah sering mengingatkan, tapi ternyata merekanya yang belum siap dengan idenya. Bahkan ini kemarin dalam waktu kurang dari satu minggu masih ada yang harus diganti warna dan lainnya. Persiapan tahun depan harus lebih baik lagi dan lebih awal,” tegasnya.
Sementara itu Virsa, peraih juara dari SMAN 2 Sampit itu mengatakan, kendala yang dihadapi selama mengikuti lomba yaitu sulitnya menentukan tema. “Jadi memang butuh bimbingan agar tema tetap terarah. Kemudian kesulitan lainnya harus bolak balik ganti warna untuk memperbaiki gambar,” ujarnya singkat.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post