NANGA BULIK – Setelah sukses menggelar event bertaraf nasional yakni Festival Babukung pada pertengahan Oktober lalu. Pemerintah Kabupaten Lamandau kembali akan menggelar Lamandau Expo 2019 dilaksanakan di alun-alun kota Nanga Bulik dan rencananya mulai 27 Oktober hingga 2 November 2019 mendatang.
“Selain sebagai media informasi terkait pembangunan, Lamandau Expo 2019 juga sebagai ajang untuk mempromosikan produk unggulan daerah sehingga masyarakat luas dapat melihat langsung perkembangan pembangunan di Lamandau, di samping itu juga sebagai tempat untuk menampung dan memberdayakan PKL juga sebagai tempat hiburan rakyat,” ungkap Wakil Bupati Lamandau, Riko Porwanto, saat dikonfirmasi Sabtu 26 Oktober 2019.
Berbagai persiapan terus digenjot oleh panitia pelaksana demi suksesnya kegiatan tersebut. “Kemarin saya meninjau untuk melihat progres kesiapan kita dalam event Lamandau Expo ini, dan menurut panitia penyelenggara, persiapannya sudah mencapai 90 persen,” ungkapnya.
Riko berharap, Lamandau expo kali ini benar-benar bisa menampilkan wajah Lamandau seutuhnya, memamerkan potensi daerah, menarik investor dan ada perputaran ekonomi yang cukup besar.
Sementara itu, Asisten III Setda Lamandau sekaligus ketua panitia pelaksana Lamandau Exspo 2019, Albert Jakat, mengatakan pihaknya sedang menyelesaikan tahap akhir persiapan sarana dan prasarana.
“Saat ini telah memasuki tahap akhir persiapan, termasuk penataan stand, baik stand untuk dinas, perusahaan swasta, maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), serta panggung hiburan rakyat,” ungkapnya.
Diakui Riko, Lamandau Expo 2019 merupakan tindakan proaktif pemerintah Daerah untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi serta peluang investasi, sekaligus menarik investor untuk bekerja sama mendayagunakan berbagai potensi dan sumber daya yang dimiliki dalam merebut peluang ekonomi.
“Kami berharap kegiataan ini dapat memberi kesempatan kepada masyarakat dan kelompok masyarakat, serta pencinta seni dan budaya untuk bisa berpartisipasi serta menunjukan potensinya untuk kesejahteraan masyarakat Bumi Bahaum Bakuba,” tukasnya.
Diketahui, pihak penyelenggara telah menyiapkan fasilitas untuk stand indoor 38 stand bagi SOPD, 40 stand untuk kuliner, UMKM sebanyak 50 stand, serta BUMD dan perbankan sebanyak 15 stand. Pihaknya juga menyediakan lapak bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL), dengan harga sewa bervariasi, mulai dari Rp 700 ribu hingga jutaan rupiah.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post