SAMPIT – Pasca penemuan bangkai buaya yang ditemukan mengapung di Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur, langsung dievakuasi oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit, Selasa 22 Oktober 2019 siang. Bangkai buaya sepanjang 2,5 meter tersebut ditemukan di kawasan Dusun Belanti Desa Bengkuang Makmur Kecamatan MB Ketapang.
Komandan BKSDA Pos Sampit, Muriansyah mengungkapkan, awalnya pihaknya mendatangi Desa Pelangsian, karena dari video yang beredar di medsos, bangkai buaya tersebut berada di desa tersebut. Namun ternyata warga di sana tidak mengetahuinya.
“Setelah dari Desa Pelangsian, personil menuju ke dusun Belanti, Desa Bengkuang Makmur. Personil mencari informasi tentang buaya yang mati. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan menggunakan sebuah klotok menyusuri Sungai Mentaya,” terangnya.
Sekitar pukul 10.20 WIB, bangkai buaya ditemukan di sekitar perairan dusun Belanti bagian hulu, terangkut di pepohonan tepi sungai. “Kondisi Buaya sudah membusuk, dipenuhi lalat dan bagian tongkorak kepala sudah terlihat,” jelasnya.
Karena kondisi buaya sudah tidak memungkinkan untuk di angkat atau diseret ke darat, bangkai buaya tidak dikuburkan. “Bangkai buaya ditarik ke daerah perairan yang sepi, jauh dari pemukiman dan ditempatkan di hutan tepi sungai, kemudian diikat kuat,” lanjutnya.
Muriansyah mengatakan, pihaknya kemudian menuju ke perairan Desa Ganepo, Kecamatan Seranau. “Dari keterangan motoris klotok dan warga yang ditemui di Desa Ganepo dan dusun Belanti, buaya semakin banyak berkeliaran di perairan dusun Belanti dan Desa Ganepo. Bukan hanya malam hari,siang haripun buaya sering terlihat,” pungkasnya.
(saf/matakalteng.com)
Discussion about this post