SAMPIT – Penerapan absensi secara online atau dalam jaringan (daring) bagi guru di Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai terlalu merepotkan bahkan terkesan rumit, sehingga menyulitkan sejumlah guru di daerah itu.
Kepala Sekolah Menengah Pertama PGRI 4 Sampit, Alwi mengatakan, hal itu tidak hanya dirasakan oleh dirinya saja namun juga sejumlah guru lainnya. “Saya menyarankan agar absensi dilakukan seperti dulu saja, karena secara online ini menjadi rumit, apalagi kalau jaringan internet sedang lelet,” kata Alwi, Senin 13 Desember 2021.
Hal itu disampaikannya pada saat acara syukuran Hari Ulang Tahun ke-76 Persatuan Guru Republik Indonesia, di sekretariat PGRI Kotim. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Suparmadi mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan dari para guru tersebut dan mencari solusi terbaiknya. “Absensi secara online itu memang sudah berlaku secara umum bagi aparatur sipil negara (ASN). Bahkan, penerapannya oleh Pemerintah Kotim menjadi percontohan bagi kabupaten lain. Namun nanti tetap akan kami tindak lanjuti,” ujarnya.
Ditegaskannya, hal ini tidak hanya berlaku bagi guru berstatus ASN saja. Namun juga bagi ASN lainnya di Kotim. “Sekarang sistem absensi kita jauh lebih baik. Siswa libur guru juga boleh libur. Kalau dulu tidak seperti itu, maka dari itu diharapkan para guru bisa menyikapinya dengan baik,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post