SAMPIT – Sejumlah guru di Kotawaringin Timur (Kotim) mengikuti lokakarya pendidikan guru penggerak Kotim, yang mana kegiatan ini akan berlangsung selama 9 bulan dan sudah merupakan angkatan ke 4.
Pembimbing dari Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Airosilah berpesan agar para guru di Kotim tidak meninggalkan budaya di tengah kemajuan teknologi seperti saat ini. Terutama dalam budaya luhur dalam mengajar kepada peserta didik. “Teknologi boleh berkembang dengan pesat tapi kebudayan juga tetap dijaga. Para guru harus tetap mengajar dengan kelembutan,” kata Airosilah, Minggu, 21 November 2021.
Dikatakannya, ada sebanyak 30 orang calon guru penggerak dan 6 orang praktik penggerak Kotim mengikuti lokakarya tersebut. “Seorang guru penggerak harus meningkatkan kualitas, dengan cara guru yang berorientasi peningkatan pada proses dan hasil belajar oleh peserta didik,” tegasnya.
Saat ini dunia pendidikan dinamis mengikuti perkembangan zaman. Sebab itu guru sebagai elemen penting dalam pendidikan dituntut memiliki kepekaan, kemauan dan kemampuan untuk beradaptasi menghadapi perubahan tersebut. “Calon guru penggerak bukan hanya menjadi pemimpin di masa mendatang namun juga sudah cita-cita awal yakni menjadi guru pertama dengan niat ikhlas untuk mengabdi,” ungkapnya.
Dirinya mengajak semua kembali ke tugas mulia sebagai guru untuk mencerdaskan anak-anak. “Silakan guru berkreasi, inovasi dan berikan kontribusi bagi daerah ini,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post