SAMPIT – Gelandangan dan pengemis (Gepeng) maupun pengamen jalanan (Anjal) mulai marak di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Bahkan disinyalir orangtua sengaja menjadikan anaknya sebagai anjal lantaran mudah mendapatkan uang.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kotim Yunus mengatakan dari kasus terakhir yang ditangani, para anak memang sengaja dipekerjakan orangtuanya. Bahkan kegiatan tersebut sudah dijadikan pekerjaan. “Kami sudah sering membina para oknum yang menjadikan mengemis sebagai pekerjaan. Bukan hanya dari Kota Sampit saja, ada yang dari Kabupaten Seruyan, Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit,” katanya, Jum’at 22 Oktober 2021.
Mengendalikan anak-anak tersebut dan sengaja dipekerjakan, maka sudah termasuk eksploitasi. Namun untuk menertibkan mereka, pihaknya harus melakukan koordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan dan juga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). “Jujur saja, sulit untuk bertindak, kami masih terkendala anggaran, dan juga menunggu Perda yang masih digodok di DPRD,” ternagnya.
Sementara itu, salah seorang warga Sampit, Janah mengungkapkan, anak-anak jalanan itu mulai marak lagi di sejumlah perempatan lampu merah, seperti Jalan HM Arsyad-Jalan Pelita, Jalan Ayani-Jalan Yos Sudarso, Jalan Cilik Riwut-Jalan Pramua, Jalan Pemuda. “Ini sangat rawan, anak seusia mereka berada di jalan raya, apa lagi di lampu merah,” ungkapnya.
Dirinya pun sangat prihatin melihat anjal itu di pekerjaan dengan sengaja. Mereka sering terlihat sekitar pukul 2-4 siang. Terdapat 2 atau 4 anak yang bergantian mengemis dengan modus mengamen. “Sering saya lihat ada dua orang anak remaja yang selalu mengawasi anak-anak itu, tidak jauh dari lampu merah. Mereka duduk bersembunyi dibelakang gerobak jualan,” sebutnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post