SAMPIT – Wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) membuat Tol Laut maupun Tol Sungai dinilai sangat bagus, lantaran jika hal ini terealisasi maka akan membantu pelabuhan dalam menjalankan fungsi lainnya sebagai ujung tombak penunjang perekonomian daerah.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Agustinus Maun mengatakan, dirinya sudah tiga kali bekerja di Pelabuhan Laut, yakni Priok, Gresik, dan Benua. Ini merupakan pengalaman pertama dirinya bertugas di Pelabuhan Sungai. “Tol Sungai yang berbayar itu memang harus dibuat untuk Sampit. Karena pelabuhan itu merupakan tombak perekonomian di daerah,” katanya, Jum’at 22 Oktober 2021.
Hal utama yang harus diperhatikan untuk transportasi sungai adalah infrastruktur. Sementara Sungai Mentaya ketika terjadi surut maka akan membuat kapal tidak bisa berlayar, sehingga pendistribusian barang terganggu. Hal ini memunculkan ide adanya pembangunan alur laut berbayar.
“Saya akan mempercepat itu dan akan mendorong distribusi barang ini bisa lancar, otomatis akan meningkat perekonomian di Kotim. Terkait pengenaan tarif ada ketentuannya, kalau yang lewat jalur tol akan ditarik tarif, sementara yang tidak maka tidak dikenai. Karena jalur yang biasa tidak kami rubah tapi konsekuensinya akan lama. Dan itu masih dalam pembahasan. Karena sungai yang sekarang hanya bisa dilalui 6-7 jam saja. Dengan alur berbayar ini diharapkan 24 jam bisa beroperasi dan tidak terhalang lagi,”ujarnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post