SAMPIT – Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kotawaringin Timur (Kotim) Elly Saputra mengatakan, ditengah semakin maraknya konten atau informasi negatif yang bertebaran di internet atau media sosial (medsos) yang dapat memberikan dampak negatif bagi pengguna, maka tidak hanya pemerintah yang berperan namun juga masyarakat.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah untuk melakukan block terhadap konten-konten tersebut, melainkan kita juga harus memberikan dukungan kepada pemerintah dengan cara menjadi pengguna internet yang beradab,” kata Elly, Kamis 21 Oktober 2021.
Menurutnya, adab membuat konten di internet harus memperhatikan beberapa hal diantaranya, menggunakan kalimat, kata-kata, grafis atau gambar yang mudah dipahami, tidak multitafsir dan tidak membuat orang lain tersinggung. “Yang paling penting pastikan konten berisi hal yang sudah terverifikasi kebenarannya,” tegasnya.
Kemudian konten atau informasi harus ada nilai manfaat bagi orang lain, dimana konten tidak bersifat provokatif atau membangkitkan rasa kebencian atau permusuhan. “Konten tidak berisi hal-hal privasi yang tidak patut menjadi konsumsi publik serta konten tidak melanggar norma agama, budaya dan peraturan perundang-undangan,” ujarnya.
Sementara untuk menanggapi konten yang beredar, menurut Elly sikap yang seharusnya dilakukan masyarakat harus selektif. Karena konten atau informasi yang berasal dari Internet ada 2 kemungkinan, bisa benar dan bisa salah. “Konten atau informasi yang baik belum tentu benar, kemudian konten atau informasi yang benar belum tentu bermanfaat,” jelasnya.
Bahkan konten atau informasi yang bermanfaat belum tentu cocok untuk disampaikan ke ranah publik. Karena tidak semua konten atau informasi yang benar itu boleh dan pantas disebar ke ranah publik.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post