SAMPIT – Pemerintah mempercepat vaksinasi pelajar sehingga proses belajar mengajar yang semula dilakukan dengan cara pembelajaran tatap muka (PTM) bisa kembali normal.
“Pembelajaran kembali normal seratus persen dan anak-anak bisa dihadirkan ke sekolah sehingga proses pembelajaran ataupun pengambilan nilai pengetahuan, sikap dan keterampilan dapat secara maksimal,” imbuh Kepala SMP Negeri 1 Sampit Siti Khadijah disela mendampingi Bupati Kotim Halikinnor meninjau pelaksanaan vaksinasi di sekolah itu, Kamis 14 Oktober 2021.
Siti Khadijah menyadari bahwa untuk membentuk karakter peserta didik tidak dapat dilakukan secara online. Perlu secara langsung di sekolah, perlu ada guru yang membimbing.
“Karakter siswa itu dapat dibentuk dengan baik jika ada guru yang membimbing. Kalau online di google tidak ada yang mengajari itu. Itu yang kami khawatirkan jika terus-terusan pembelajaran dilakukan secara online. Makanya kami berharap setelah adanya vaksinasi PTM dapat dilakukan secara normal,” tutupnya.
Ia menargetkan semua siswanya melakukan vaksinasi untuk meningkatkan ketahanan tubuh agar terhindar dari Covid-19. Dengan daya tahan tubuh murid yang baik dan penerapan protokol kesehatan baik pula, pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan dengan normal.
Ia menambahkan, bahwa sebelum pelaksanaan vaksinasi itu pihak sekolah telah menyebarkan formulir terkait persetujuan kepada orangtua murid. Dari hasil itu ada beberapa yang tidak hadir karena alasan kurang sehat.
“Murid kami seluruhnya ada 903. Hari ini ditargetkan 750 siswa yang divaksinasi jadi sekitar 20 persen yang belum,” jelasnya.
Vaksinasi tambah Siti adalah salah satu cara untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Karena dengan vaksinasi daya tahan tubuh dapat meningkat.
Seperti diketahui vaksinasi pelajar di Kotim adalah kerjasama pemerintah Kabupaten Kotim dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Kalimantan Tengah (Kalteng).
(dev/fi/matakalteng.com)
Discussion about this post