SAMPIT – Sebagai upaya peninginternasioanalan Bahasa Indonesia, Duta Bahasa Kalimantan Tengah Tahun 2021 meluncurkan sebuah aplikasi yang diberi nama Bajakah. Diketahui, salah satu Duta Bahasa Kalteng tersebut merupakan putra daerah Kotawaringin Timur (Kotim) yakni Sandy Ramadhan.
Dimana dalam rangka peningkatan peran generasi muda dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah, dan penguasaan bahasa asing, pemerintah mengadakan pemilihan Duta Bahasa Nasional sebagai motor penggerak generasi muda.
Pemilihan Duta Bahasa Nasional tahun ini akan diselenggarakan pada 9-19 Oktober 2021 ini. Salah satu dari rangkaian kegiatan pemilihan Duta Bahasa Nasional adalah memaparkan program kebahasaan dan kesastraan yang telah dilakukan setiap perwakilan provinsi di Indonesia.
Sandy Ramadhan dan Winney Amiani, selaku perwakilan dari Kalteng sudah mempersiapkan beberapa program sejak bulan Juli 2021 lalu. Salah satunya adalah aplikasi Bajakah yang merupakan akronim dari “Belajar Bahasa Indonesia melalui Pesona Kalteng”.
“Aplikasi ini merupakan media bahan ajar BIPA berbasis digital yang memuat materi bahasa dan budaya Indonesia serta Kalteng,” kata Sandy, Sabtu 9 Oktober 2021. BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya penginternasionalan bahasa Indonesia.
“Sudah banyak program BIPA yang diselenggarakan baik di dalam maupun di luar negeri. Kualitas pengajaran BIPA tentunya perlu didukung dengan media bahan ajar BIPA yang menarik,” jelasnya.
Terlebih, salah satu visi program BIPA adalah “Terlaksananya Pengajaran BIPA yang mampu meningkatkan citra Indonesia yang positif di dunia internasional dalam rangka menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa perhubungan luas pada tingkat antarbangsa.”
Namun, masih sedikit bahan ajar BIPA yang memuat materi kebudayaan. Sehingga atas dasar ini, Duta Bahasa Kalteng mengangkat aplikasi Bajakah. Aplikasi ini juga mengambil branding nama tanaman Bajakah sebagai tanaman khas Kalteng.
“Fitur aplikasi ini terdiri dari materi bahasa Indonesia yang juga memuat nilai dan norma pada masyarakat , materi budaya Kalimantan Tengah seperti suku, tarian, makanan khas, serta wisata di Kalteng,” tegasnya.
Bahkan lanjut Sandy, pada materi wisata sudah dicantumkan alamat masing-masing tempat, sehingga aplikasi ini juga dapat menjadi “buku panduan” bagi turis asing yang berkunjung ke Kalteng.
Sementara itu Winney menjelaskan, dalam aplikasi ini juga terdapat fitur lain yang menunjang pembelajaran seperti menu permainan teka-teki silang bahasa, pengingat waktu yang dapat dikustomisasi, serta kolom kritik dan saran bagi pengguna untuk upaya mengembangkan dan memperbaharui aplikasi.
“Aplikasi Bajakah ini ibaratkan suatu peribahasa, sekali mendayung dua tiga pulau terlewati. Artinya dengan aplikasi ini, kami mendukung berbagai upaya peningkatan citra bangsa yang sesuai dengan visi BIPA, seperti penginternasionalan bahasa, pelestarian budaya Indonesia dan pelestarian budaya” tutur Winney.
Aplikasi ini sudah dapat diunduh pada Google Play Store. Selain aplikasi, tersedia juga modul Bajakah sebagai pilihan bagi pengguna. Tautan mengunduh aplikasi serta modul Bajakah telah diunggah pada laman Balai Bahasa Kalteng.
“Kami berharap melalui aplikasi bajakah ini upaya penginternasionalan bahasa Indonesia melalui internalisasi budaya dapat meningkat secara bertahap, sistematis dan berkelanjutan” ucapnya.
Sandy dan Winney juga memohon atas dukungan masyarakat Kalteng dalam pemilihan Duta Bahasa Nasional 2021. “Bajakah, dari kami untuk bahasa, dari kami untuk budaya, dari kami untuk bangsa. Salam Literasi,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post