PALANGKA RAYA – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik)Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan kunjungan ke Diskominfo Kota Palangka Raya, UMKM dan Sanggar Seni dalam rangka pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Pemerintah Palangka Raya, Rabu 22 September 2021
Plt Kepala Diskominfosantik Kalteng, Agus Siswadi mengatakan, dirinya mengapresiasi kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Diskominfosantik Kalteng yang telah melakukan kunjungan ke Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) binaan Pemerintah Kota Palangka Raya.
Agus menjelaskan, KIM ini merupakan salah satu indikator kinerja utama dari Dinas Kominfo, akan sangat disayangkan apabila KIM tidak muncul ke permukaan.
“Karena dia salah satu indikator kinerja Kominfo, itu terukur salah satunya adalah KIM itu harus berjalan. Nah kelompok-kelompok informasi masyarakat kita harapkan berkembang, dan selama ini seperti yang kita tahu bahwa pembinaan- pembinaan seperti ini jarang dilakukan,” tambahnya.
Agus menyebut, kegiatan KIM ini tidak berjalan disebabkan pandemi covid-19 dan pemangkasan anggaran. Kedepan, nantinya KIM akan lebih dikembangkan pada hal-hal yang lebih modern.
“Pertengahan Oktober nanti ada webinar KIM, yang menghadirkan Sekjen KIM dari Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi se Indonesia (Askompsi). Nanti kita dengar informasi-informasi yang disampaikan dari narasumber dan saya tentu berkomitmen 2022 KIM harus dihidupkan lagi,” ujarnya.
Tim Diskominfosantik Kalteng bersama Diskominfo Kota Palangka Raya bersama-sama mengunjungi beberapa KIM sektor UMKM dan Sanggar Kesenian Daerah. UMKM yang dikunjungi antara lain Galeri Huma Lilis Lamiang, Elias Krips, Bintang Jaya Itah, Aneka Cemilan Badak Berseri, dan sektor Kesenian Daerah yaitu Sanggar Kahanjak Huang.
Pemilik UMKM Galeri Huma Lilis Lamiang di jalan Bakut Palangka Raya, Elias David mengatakan sangat setuju dengan acara KIM ini ditambah adanya kerjasama dimasa mendatang baik itu berupa pelatihan atau pasar untuk ke depan.
Ditempat berbeda, Vieta Sumala Dewi pemilik UMKM Bintang Jaya Itah (Handycraft) mengatakan, bahwa dirinya membangun usaha ini sejak tahun 2018, dan dijual dengan kisaran harga mulai dari 5.000 sd 150 ribu keatas.
“Jadi, kalau awal sebelum pandemi kita biasanya selalu jualan offline, artinya ngelapak setiap ada wisuda atau acara apapun kita selalu jualan langsung di tempat. Dan rata-rata barang yang selalu kita bawa pasti habis. Kalau untuk sekarang karena kendala pandemi ini jadi gak semuanya habis, cuma paling tidak dalam penjualan 1 bulan berapa yang keluar,” jelasnya.
Vieta juga menyebut, di masa pandemi ini dirinya tidak bisa berjualan secara offline, dan harus gencar melakukan penjualan melalui media sosial instagram, facebook dan sebagainya.
Sementara itu Marini, Ketua Sanggar Kahanjak Huang “Meski tidak sesering sebelum adanya pandemi karena mengingat keadaan yang sekarang ini kami juga perlu mengambil job yang sesuai dengan protokol kesehatan. Namun Sanggar Kahanjak Huang tetap produktif dan jadwal latihan di sanggar tetap berjalan meski tidak rutin seperti dahulu,” imbuh Marini.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post