PALANGKA RAYA – Berdasarkan hasil pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Palangka Raya pada hari Minggu 19 September 2021, pukul 02.00 dini hari, terjadi kenaikan debit air disejumlah kawasan banjir di Kota Cantik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani merincikan kenaikan debit air pada kawasan kelurahan yang dilanda banjir tersebut antara lain, Kelurahan Palangka mengalami kenaikan air setinggi 17 cm, Kelurahan Danau Tundai setinggi 10 cm, Kelurahan Tanjung Pinang setinggi 10 cm, Kelurahan Tumbang Rungan setinggi 10 cm, Kelurahan Pahandut setinggi 10 cm, dan Kelurahan Pahandut Seberang setinggi 20 cm.
“Berbeda dengan Kelurahan Bereng Bengkel, justru mengalami penurunan debit air setinggi 5 cm,” bebernya, Senin 20 September 2021. Emi menambahkan kawasan yang terdampak banjir di Kota Palangka Raya kini telah merambah hingga 17 kelurahan dari 4 kecamatan. Di Kecamatan Pahandut ada Kelurahan Pahandut, Langkai, Pahandut Seberang, Tumbang Rungan dan Tanjung Pinang.
Berikutnya Kecamatan Jekan Raya ada Kelurahan Bukit Tunggal, Palangka, dan Petuk Katimpun. Di Kelurahan Sabangau, ada Kelurahan Bereng Bengkel, Kameloh Baru, Danau Tundai dan Kalampangan.
Sedangkan untuk Kelurahan Bukit Baru, kelurahan yang terdampak antara lain Kelurahan Marang, Tangkiling, Tumbang Tahai, Banturung, dan Sei Gohong. “Secara keseluruhan total kawasan yang terdampak banjir di Kota Palangka Raya yakni mencakup 110 RT, 3.434 kepala keluarga dan 7.811 jiwa,” beber Emi.
Emi mengatakan walaupun debit air di sejumlah kelurahan yang dilanda banjir mengalami kenaikan debit air, namun rata-rata warga masih bertahan dirumahnya masing-masing.
Pada sisi lain diakuinya bila penyaluran bantuan bahan pokok, masih belum dapat dibagi secara merata ke masing-masing kelurahan yang terdampak banjir. Namun saat ini yang menjadi prioritas adalah perlunya pengecekan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak banjir.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post