SAMPIT – Kasus pasien Covid-19 meninggal dunia tidak hanya terjadi di rumah sakit, tetapi juga pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Berdasarkan data yang tercatat oleh Satuan Tugas (Satgas) Penangan Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ada tiga kasus kematian pasien isoman.
“Mereka yang meninggal ini telah tercatat sebagai pasien isoman dan memang dinyatakan positif Covid-19,” kata Koordinator Penyediaan Logistik Rumah Isoman Terpadu, Yephi Hartady, Jum’at 13 Agustus 2021.
Kematian pada pasien isoman ini disebabkan pasien tersebut memiliki gejala sedang hingga berat namun tetap mempertahankan diri melakukan isolasi mandiri di rumah tidak melakukan isolasi di rumah sakit.
Padahal mereka yang memiliki gejala baik itu sedang seharusnya dilakukan perawatan atau isolasi di rumah sakit. Karena di RS memiliki peralatan yang cukup dan selalu dipantau oleh petugas kesehatan. Sedangkan di rumah peralatan yang diperlukan terbatas bahkan nyaris tidak ada. Sehingga dapat berakibat fatal jika pasien yang memiliki gejala sedang tidak segera ditangani.
“Mereka sepertinya takut untuk isolasi di rumah sakit, lebih memilih bertahan di rumah, nanti kalau sudah kritis baru menghubungi. Syukur masih mau menghubungi kami malah ada yang tidak mau, kamu taunya sudah meninggal. Padahal kami di RS telah menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan pasien mulai dari gejala sedang hingga berat,” paparnya.
Disebutkan tiga pasien isoman yang minggal dunia itu berasal dari Kecamatan Baamang. Yepi berharap kepada pasien yang sedang menjalani isoman jika dirasa memiliki gejala segera ke RS.
“Sebenarnya alurr penangan medis kami jelas kalau OTG bisa di Rumah isolasi terpadu tapi Kalau gejala sedang di rumah sakit. Jangan sampai nunggu kritis sekali baru di bawa ke RS karena itu sulit penangannya,” tegasnya.
(dev/fi/matakalteng.com)
Discussion about this post