SAMPIT – Petani sayur mengeluhkan dengan turunnya harga sayur dari pembeli, ditambah lagi harga pupuk sebagai kunci utama suburnya tanaman mengalami kenaikan harga di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Sekarang harga sayur turun 50 persen,” kata Shaleh salah satu petani sayur di Kota Sampit, Minggu 8 Agustus 2021? Diungkapkan, harga sayur Sawi per babat yang biasanya dari petani ke pembeli seperti tengkulak di harga Rp 6 ribu turun menjadi Rp 3 ribu. Kemudian, harga Bayam dan Kangkung sebelumnya Rp 3 ribu kini hanya Rp 1500.
Penurunan harga itu lantaran turunnya daya beli sayur di pasaran. Ini dikarenakan adanya pembatasan mobilisasi karyawan perusahaan besar yang ada di wilayah setempat lantaran adanya pandemi Covid-19.
Menurutnya, selama ini mereka yang membuat daya beli tinggi terutama terhadap sayur mayur. “Biasanya karyawan dari perusahaan yang membuat ramai, karena tidak boleh turun jadi sepi harga sayur jadi turun,” sebutnya.
Sambil mengangkat sayur bayam Shaleh juga mengatakan bahwa kondisi itu diperparah dengan naiknya harga pupuk. Ini yang membuat penghasilan mereka semakin menipis. Dirinya harus membeli kebutuhan pupuk dengan harga tinggi karena dirinya belum masuk dalam kelompok tani.
Harga pupuk Urea yang biasa digunakan menyuburkan tanaman itu per kilogram sekarang mencapai Rp 9 ribu sampai Rp 12 ribu sebelumnya hanya Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu.
“Jadi hasil panen ini hanya cukup untuk makan, mau tidak tani kerja apa. Jadi tetap kami jalani meski hanya pas-pasan,” keluhnya. Sementara Bupati Kotim Halikinnor mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap distribusi pupuk di wilayahnya.
“Harga di pasar itu dikendalikan oleh pasar. Namun terkait harga pupuk nanti saya akan cek ke dinasnya terkait bagaimana management pupuknya terutama distribusinya,” ucapnya.
Selain itu, agar petani sayur tidak merasa terbebani dengan harga pupuk yang terbilang cukup tinggi, pihaknya akan mengupayakan pupuk subsidi bagi mereka. “Setidaknya harga sayur ini turun harga pupuk jangan naik. Kami akan upayakan subsidinya,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post