PALANGKA RAYA – Akibat masih tingginya kasus penyebaran Covid-19 di Kota Palangka Raya, sekolah-sekolah yang ada di Kota Cantik masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Setiap dimulainya tahun ajaran baru biasanya dibarengi dengan pengadaan buku paket pembelajaran, dimana penebusan atau pembelian buku dari pihak sekolah atau guru, kerap dikeluhkan para orangtua/wali peserta didik.
Melihat kondisi ini, Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf meminta, agar semua pihak terkait dapat menyikapi keadaan ini dengan bijak.
“Sedikit pencerahan kepada orangtua siswa yang resah dan gelisah mengenai buku sekolah, baik mengeluhkan soal harga buku yang mahal, hingga banyaknya buku paket yang ditebus, kuncinya adalah semua harus bijak,” katanya, Selasa, 27 Juli 2021.
Lebih lanjut, sebaiknya pihak sekolah dan orangtua murid melakukan komunikasi, sehingga dapat ditemukan solusi terkait penebusan atau pembelian buku bagi siswa.
“Saya memahami kondisi sekolah dan para guru serta orang tua siswa. Semuanya sama-sama sulit di masa pandemi ini,” tukasnya.
Karena itu, ucap Wahid, ketika muncul dinamika terkait buku paket untuk belajar anak didik, maka diperlukan solusi yang baik. Sebut saja mengatur mekanisme pembayaran dan penebusan buku, atau solusi yang bisa meringankan orang tua tidak mengeluarkan budget tinggi untuk melengkapi sarana belajar anak didiknya itu.
“Komunikasi dalam berbagai hal harus dilakukan. Termasuk dalam dunia pendidikan. Dengan komunikasi yang baik maka bisa menghasilkan keputusan yang baik dan lancar, sehingga tidak ada yang saling menyalahkan,” pungkasnya.
(liv/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post