SAMPIT – Peran Guru Bimbingan Konseling (BK) selama dilaksanakannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat penting bagi para peserta didik terutama di tengah pandemi Covid-19 ini.
Pandemi Covid-19 telah melanda dunia dan menjadi pandemi yang sangat serius, bahkan sudah hampir dua tahun lamanya. Semua aspek kehidupan mengalami dampak dari adanya pandemi ini, tak terkecuali dalam dunia pendidikan.
Miftah Anshari, Guru Bimbingan dan Konseling SMK Negeri 2 Sampit mengatakan, sejak diberlakukan masa darurat pandemi Covid-19, hampir seluruh sekolah di semua tingkat satuan pendidikan di Indonesia melaksanakan pembelajaran dari rumah atau PJJ.
“Interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting yang memiliki tujuan untuk mengetahui kemajuan proses belajar siswa. Dengan adanya PJJ maka guru harus benar-benar memperhatikan kemajuan belajar siswa yang dilakukan secara daring,” kata Miftah, Selasa, 13 Juli 2021.
Lanjutnya, guru dituntut menerapkan strategi belajar dengan maksimal, sedangkan siswa dituntut untuk beradaptasi sistem PJJ yang belum pernah dialami sebelum pandemi Covid-19. Berbagai macam kendala yang dialami oleh siswa selama PJJ. Diantaranya yakni, sinyal internet yang sulit, kehabisan paket data, dan tidak memiliki telepon genggam yang memadai.
Permasalah lain yang dialami siswa yaitu rasa jenuh mengikuti pembelajaran jarak jauh karena terlalu lama berada di rumah, bahkan malas mengerjakan tugas. Keterbatasan durasi tatap muka menjadikan siswa sulit memahami materi pelajaran yang menjadi alasan siswa untuk tidak maksimal mengerjakan tugas.
“Oleh karena itu guru bimbingan dan konseling memiliki peran dalam memotivasi siswa selama PJJ,” ungkapnya.
Miftah memberikan layanan klasikal setiap minggu meliputi bidang pribadi, sosial, karir dan belajar, kepada para peserta didiknya. Selain itu, membagikan kata-kata dan video motivasi untuk memberikan semangat kepada seluruh siswa dalam mengikuti PJJ.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post