PALANGKA RAYA- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), hingga saat ini terus berupaya untuk mencegah meluasnya radikalisme di Kalteng
Kepala Kesbangpol Kalteng Agus Pramono mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalteng menyebut bahwa Kalteng berada pada urutan keempat radikalisme. Hal itu dilihat dari tingginya aktivitas di media sosial yang diketahui merupaan simpatisan FPI.
“Maka dari itu FKPT maupun pemerintah dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Ksebangpol) Kalteng turun tangan, menetralisir, mengawasi dan sosialisasi untuk mencegah meluasnya paham radikalisme,” ujar Agus, Senin 24 Juni 2021.
Agus menambahkan, aksi radikalisme di dunia maya terlihat dari semakin banyaknya unggahan yang berisikan hoax dan jauh dari nilai-nilai persatuan dan kesatuan serta Pancasila. Bahkan kalimat-kalimat mereka di dunia maya ada yang provokasi dan menyerah kepada pemerintah.
Dalam rangka pencegahan radikalisme, maka kesebangpol provinsi, kabupaten, dan kota diminta melakukan sosialisasi mengenai wawasan kebangsaan dan wawasan kepancasilaan.
“Apabila negara dikuasai oleh orang-orang demikian tentu akan bertentangan dengan nilai Pancasila, untuk itu kesebangpol masuk ke sekolah-sekolah, partai dan organisasi. Tingginya radikal ini bisa berpotensi ke teroris di Kalteng, seperti pada tahun 2020 lalu ada 34 teroris di Kalteng, dua ditahan dan sekarang sudah bebas yang lainnya dikembalikan ke daerah masing-masing. Tetapi, radikalisme di Kalteng saat ini sudah mulai berkurang,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post