SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur mendukung pelaksanaan vaksin di daerah itu digencarkan dan dimasivkan. Hal ini selain untuk melindungi diri juga untuk segera mengakhiri wabah pandemi Covid-19 yang masih terjadi khususnya di Kotim.
“Kegiatan vaksin ini memang harus di gerakan secara massive supaya masyarakat kita merasa aman dan nyaman. Tidak lagi dihantui dengan wabah yang masih saja mengikat kehidupan masyarakat kita saat ini,” kata Rudianur, Senin 7 Juni 2021.
Hari ini Rudianur mengunjungi lokasi kegiatan vaksin masal di Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Dia menekankan agar masyarakat jangan takut dan jangan mudah percaya kabar bohong tentang vaksin yang saat ini dipergunakan.
“Masyarakat tidak perlu takut dan lain sebagainya kami dan sudah banyak warga lainnya yang divaksin sebelumnya dan kini semuanya berjalan dengan baik dan tidak masalah. Jadi tidak benar ada vaksin yang mencelakakan hingga soal ada chip dan lain sebagainya tersebut. Vaksin ini upaya kita, ikhtiar kita untuk melindungi diri dan mencari kesehatan supaya wabah ini segera berakhir,” ujar Rudianur.
Sementara itu, Bupati Halikinnor mengakui capaian vaksinasi Covid-19 di kabupaten yang dipimpinnya masih relatif rendah. Ini menjadi perhatian serius pihaknya untuk terus mendorong peningkatan vaksinasi COVID-19 secara masif.
“Target vaksinasi di Kotim ini 86.000 dikali dua (dua kali suntikan). Tapi kalau melihat jumlah penduduk kita maka dua pertiganya adalah minimal 280.000 vaksin yang dibutuhkan. Saat ini baru 56.000 atau sekitar 40 persen. Masih jauh. Itu akan kita kejar. Sekarang kita mengejar kuantitasnya,” ujar Halikinnor.
Data Dinas Kesehatan Kotim hingga Sabtu 5 Juni 2021, Kotim mendapat alokasi 38.600 dosis vaksin Sinovac dan 210 dosis vaksin AstraZeneca. Vaksin terpakai pada Sabtu sebanyak 1.109 dosis sehingga total jumlah vaksin terpakai sebanyak 29.820 dosis vaksin Sinovac dan 160 dosis vaksin AstraZeneca.
Sisa vaksin sebanyak 8.620 dosis vaksin Sinovac dan 50 dosis vaksin AstraZeneca.
Sementara itu rincian vaksinasi terhadap tenaga kesehatan yakni untuk dosis pertama sebesar 90,86 persen dan dosis kedua 83,76 persen. Vaksinasi terhadap petugas layanan publik untuk dosis pertama 40,25 dan dosis kedua 19,42 persen, sedangkan terhadap lansia untuk dosis pertama 7,88 persen dan dosis kedua 2,35 persen.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post