SAMPIT – Upacara ritual Tiwah Almarhum (Alm) Dewin Marang yang merupakan Tokoh Agama Hindu Kaharingan serta Tokoh Adat Dayak, dihadiri ribuan orang, di Desa Bawan, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada 20-23 Mei 2021.
Ritual ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan dan lainnya, sebab melibatkan banyak masyarakat. Wawan Setiawan yang merupakan anak dari Almarhum Dewin Marang, menyampaikan bahwa dalam penyelenggaraanya, cukup menghabiskan cukup banyak biaya, karena untuk membeli hewan yang dikurbankan dalam ritual tiwah tersebut.
“Cukup banyak hewan yang dikurbankan, karena mengingat cukup banyak yang hadir,” ujar Wawan, Rabu 26 Mei 2021. Upacara tiwah merupakan ritual yang dilakukan Suku Dayak yang bertujuan mengantar arwah menuju tempat asal (Lewu Tatau) bersama Ranying Hatalla (Tuhan Yang Maha Esa)
Upacara ritual Tiwah Alm Dewin Marang yang pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kotim tiga periode dari Partai Golkar ini dihadiri tidak hanya oleh keluarga, kerabat dan rekan saja, namun juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, Ormas, organisasi kepemudaan, kepolisian dan pemerintah daerah.
“Karena almarhum juga dikenal sebagai tokoh masyarakat, sehingga banyak yang hadir dalam acara tiwah almarhum,” sebutnya. Dikatakan Wawan, keluarga yang datang tidak hanya yang berada di Kabupaten Kotim sana namun ada yang datang langsung dari Kabupaten Katingan, Kota Palangka Raya.
Disamping itu juga dari Kabupaten Seruyan, Kecamatan Cempaga, Kecamatan Cempaga Hulu, Kecamatan Mentaya Hulu, Kecamatan Bukit Santuai, Kecamatan Antang Kalang, Kecamatan Telaga Antang, Kecamatan Tualan Hulu, Kecamatan Parenggean dan banyak lagi.
“Masih banyak lagi dari beberapa daerah yang tidak bisa kita sebutkan satu persatu. karena yang hadir ribuan orang,” kata Wawan. Meski pelaksanaan Tiwah di tengah pandemi, Wawan mengaku acara tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan sehingga acara terlaksana dengan lancar dan aman.
“Karena kami tetap menjalankan Prokes, sehingga acara juga kurang maksimal karena memang faktor pandemi ini namun tidak mengurangi kesakralan acara,” tegasnya. Harapan keluarga ujarnya, setelah acara Tiwah almarhum bisa mencapai kebahagiaan Nirwana, karena Tiwah adalah ritual terakhir setelah kematian untuk menghantarkan jiwa yang meninggal menuju Surga/Nirwana menurut kepercayaan Umat Hindu Kaharingan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post