SAMPIT – Kota Sampit yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik masuk dalam katagori kota dengan inflasi tertinggi di Indonesia pada bulan Meret lalu.
“Kota Sampit menempati urutan ke 55 kota inflasi tertinggi di Indonesia dengan inflasi sebesar 0,04 persen,” kata Penanggung Jawab Pj Seksi IPDS, BPS Kotim, Nia Gracelita, Senin 3 Mei 2021
Ia menyebut inflasi tersebut dipengaruhi oleh peningkatan indeks pada 5 kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,85 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 0,39 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya 0,11 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,05 persen, dan kelompok kesehatan 0,02 persen.
“Untuk yang mengalami penurunan indeks harga adalah kelompok transportasi sebesar 2,40 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,42 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,30 persen,” sebutnya.
Sedangkan komoditas yang memiliki andil tertinggi terhadap peningkatan indeks harga yang signifikan di Kota Sampit selama Maret 2021 secara berturut turut adalah cabai rawit, ikan selar/ikan tude, rokok kretek filter, bawang putih dan nasi dengan lauk.
Ditambahkan Gracelita pada bulan Maret 2021 di Indonesia terjadi inflasi sebesar 0,08 persen. Dari 90 kota IHK, 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 1,07 persen dan terendah terjadi di Tangerang dan Banjarmasin 0,01 persen
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post