PANGKALAN BUN – Ajeng Dwi Andra tidak pernah membayangkan bila kecintaannya terhadap alam dan lingkungan, membawanya mewakili Kalteng di ajang Miss Earth 2019 yang digagas oleh El Jhon Pageants yang merupakan pemegang hak eksklusif untuk berbagai ajang kecantikan maupun kontes duta wisata yang terafiliasi langsung dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan PBB untuk kampanye kesadaran lingkungan dan prinsip kelestarian alam
Putri kedua dari dua saudara pasangan Indra Wati dan Andri ini akan berkompetisi dengan perwakilan duta pariwisata dari 33 provinsi yang ada di Indonesia, pada tanggal 18 – 24 Agustus 2019 di Jakarta. Sebelum menjadi yang terbaik dan berhak mewakili Kalteng di ajang Miss Earth Indonesia, gadis berparas cantik dengan tinggi 171 centimeter ini sudah berkompetisi dengan perwakilan duta pariwisata dari 10 kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.
Ditahun pertamanya sebagai pemegang hak ekslusif, El Jhon Pageants menerapkan format baru dalam penjurian yang lebih ketat, karena dewan juri terdiri dari dua orang juri asing yang berasal dari Australia, dan salah satu dari dua juri asing tersebut adalah Miss Tourism Word, satu juri dari yayasan El Jhon pusat, dua akademisi, satu birokrasi dan satu dari praktisi pariwisata, dan Ajeng berhasil menjadi Runner Up 2 atau peringkat ke tiga.
“Ada satu persyaratan yang sejatinya kami sudah paham, yaitu syarat minimal usia harus 18 tahun, padahal usia saya masih 17 tahun saat ini, jadi saya tidak bakalan meraih peringkat pertama,” ujar Ajeng saat dibincangi media ini di kafe Sultan, Pangkalan Bun, Rabu 14 Agustus 2019 kemarin.
Miss Earth yang bakal diikuti Ajeng merupakan ajang bergengsi yang berada di level 5 besar bergensi internasional, seperti ajang Miss Universe, Miss World, Miss Tourism World, dan Miss Earth sendiri.
Ajeng yang saat ini mengenyam pendidikan di Kelas XII Jurusan IPA, SMA Negeri 1 Pangkalan Bun, ini bukan tanpa perjuangan hingga berada di posisi seperti saat ini. Kariernya dalam ajang kontes ini bermula dari kontes di level sekolah yaitu pemilihan Putri Kartini, kemudian berlanjut ikut kontes Aba Ambo atau putra-putri daerah pada 2017, namun ia gagal lantaran tidak fasih bahasa Inggris.
Tidak terpilihnya Ajeng dalam pemilihan Aba Ambo tidak lantas membuat ia putus asa, bahkan ia mengikuti kursus selama satu tahun dan ia masuk kelas umum. Bahkan satu tahun setelah kursus bahkan Ajeng sekarang mengajari anak – anak di lingkungannya untuk belajar bahasa Inggris.
“Pada tahun 2018 saya kembali mengikuti ajang Aba Ambo dan berhasil menjadi juara satu, hingga mengantarkan saya mewakili Kalteng di ajang Miss Earth,” bebernya. Sementara itu, sang mentor Mickey Juanda menyampaikan bahwa, Ajeng saat ini adalah milik Kalteng yang akan membawa Kalteng ke kancah Nasional melalui kontes Miss Earth.
“Jadi nantinya tema atau pakaian yang akan dibawakam ajeng dalam kontes itu tentang Kalimantan Tengah,” ujanrya. Prestasi Ajeng di usia yang masih muda, membuat salah satu anggota dewan yang lolos dalam pemilihan DPRD Kobar tahun 2019, Akbar Sudrajat menyampaikan, bahwa pemerintah harus mendukung potensi – potensi yang dimilik anak muda di Kobar, harus berani membiayainya.
“Tentunya saya sangat suport, karena ini merupakan putra daerah dan mewakili Kalteng, dukungan baik moril maupun materil harus di wujudkan bersama dan harus mejadi perhatian pemerintah,” tandasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post