SAMPIT – Pada Hari Pendidikan Nasional tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengusung tema Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar.
Walau tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi esensi atau makna pendidikan harus tetap sama. Pendidikan adalah modal bangsa untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa. Melalui pendidikan akan melahirkan generasi unggul yang siap meneruskan perjuangan leluhurnya.
Salah seorang guru di Sampit, Sri Wulandary mengatakan, pendidikan merupakan proses pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan yang mana nantinya dari tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan juga sebagai bentuk memanusiakan manusia.
“Sebagai faktor pendorong pendidikan, semoga sarana prasarana dan tenaga pendidik harus lebih ditingkatkan. Sebab 2 hal ini dangat penting. Apalagi di pelosok-pelosok yang sering kali terabaikan,” ujarnya, Minggu 2 Mei 2021.
Ketika sarana prasarananya kurang umemadai ujarnya, ditambah lagi pengelolaan pendidikan intern yang sering kali mengambil hak peserta didik dengan korupsi, ini bisa menghambat pendidikan.
“Maka dari itu peningkatan mutu pendidik dan sarana prasarananya perlu diperhatikan,” tegasnya.
Hardiknas adalah hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara.
Hardiknas diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.
Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya saja yang bisa mengenyam bangku pendidikan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post