SAMPIT – Sejumlah sopir angkutan menyumbang puluhan material Agregat kelas B atau material campuran antara batu dan tanah untuk perbaikan jalan Mohammad Hatta atau yang lebih dikenal dengan lingkar selatan.
“Pada pagi ini kami mendapat kabar dari pak Budi selalu koordinator sopir menyumbangkan material sebanyak 50 Ret atau setara dengan 200 Kubik dalam rangka penanganan jalan lingkar selatan yang hancur,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotim, Machmoer, Rabu 31 Maret 2021.
Dirinya menyebut bahwa para sopir tersebut peduli terhadap lalu lintas di Kotim dan peduli dengan konsep 100 hari Bupati Kotim yang bari. Dengan begitu pihaknya pun langsung menerjunkan sebanyak 3 buah alat berat untuk perbaikan jalan tersebut.
“Kami menurunkan tiga alat berat, kami pun hari ini langsung bekerja. Dan material yang ada sekarang kurang lebih sekitar 24 Rit sisanya yang 26 Rit kami akan tetap lanjut,” sebutnya.
Perbaikan jalan ini dimulai dari bundaran KB, lantaran titik tersebut dinilai sangat kritis kerusakannya dengan panjang 295 meter. Sedangkan untuk kebutuhan material yang diperlukan untuk perbaikan jalan yang sebenarnya kewenangan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah itu ada sekitar 6000 meter kubik atau setara 1500 Rit dengan lebar 6 m dan tebal 50 cm.
“Sisanya yaitu titik kedua dari bundaran Islamic Center itu ada 55 meter dan 600 meter sekian akan dilanjutkan usai rapat dengan PBS. Saya minta secepatnya Rabu depan itu bergerak dan saya hitung ada 6000 Kubik itu setara dengan 1500 Rit dan jika dalam satu hari bisa seratus Rit berarti kita hanya memerlukan waktu 15 hari,” terang Machmoer.
Sehingga dirinya mengimbau kepada pengendara untuk lebih hati-hati saat melintas dijalan tersebut. Selain itu dirinya juga meminta kepada angkutan berat jika jalan tersebut telah selesai diperbaiki untuk tidak lagi melewati jalan kota.
“Kita memohon maaf kepada pengguna jalan jika sedikit terganggu dan kami minta juga kepada angkutan berat untuk tidak lagi melintas di jalan kota jika jalan ini rampung,” tambahnya.
Sementara, Budi Hartoyo selaku koordinator sopir angkutan tersebut mengungkapkan rasa prihatin dengan kerusakan jalan tersebut yang tak kunjung diperbaiki. Ditambah lagi jalan dalam kota yang mulai rusak parah karena seringnya dilalui oleh kendaraan alat berat lantaran jalan lingkar selatan tersebut tidak dapat dilalui.
“Dasar kita sebenarnya prihatin melihat jalan yang rusak seperti ini tidak diperbaiki, menunggu-nunggu keputusan rapat yang tidak pasti. Sehingga kita tergerak dan kepedulian sopir-sopir yang ada di Kotim berinisiatif untuk memberikan bantuan kepada Pemda Kotim berupa material,”ungkapnya.
Dirinya pun berharap kepada Pemerintah Provinsi Kalteng untuk segera memperbaiki jalan tersebut. Hal ini dinilai sangat penting karena jika jalan tersebut baik maka kendaraan alat berat tidak ada lagi yang melintas ke jalan dalam kota. Sehingga jalan dalam kota akan tidak mudah rusak.
(dev/matakalteng.co.id)
Discussion about this post