PALANGKA RAYA – Di era teknologi seperti saat ini, masih sering kita temui anak-anak lokal atau suku Dayak di pedalaman yang belum menikmati hasil pembangunan, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalteng, Duwel Rawing. Ia mengaku miris dengan keadaan ini dan mendorong agar pemerintah dengan melibatkan dunia usaha dapat bersama memperhatikan hal tersebut.
“Dengan adanya kepedulian pemerintah dan dunia usaha maka pendidikan di Kalteng akan merata, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial antara masyarakat lokal maupun masyarakat pendatang. Dalam hal ini masyarakat lokal juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak sebagai salah satu lajur dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM),” ucapnya, Sabtu 27 Maret 2021.
Pemerintah melalui Dinas Pendidikan (Disdik) diharapkan terus berupaya agar jangan sampai ada anak-anak masyarakat asli suku Dayak yang putus sekolah, hanya karena faktor biaya dan sarana pendidikan yang tidak ada. Menurutnya, pendidikan bagi masyarakat asli suku Dayak sangatlah penting untuk mengembangkan potensi SDM tanpa meninggalkan adat istiadat serta kearifan lokal, yang sudah ada sejak zaman nenek moyangnya.
“Agar mampu bersaing dengan masyarakat luas sektor pendidikan di Kalteng harus dibenahi. Ini sebagai modal SDM Kalteng mampu bersaing dengan SDM dari daerah lain dan mampu mengikuti arus modernisasi tanpa harus meninggalkan budaya, adat istiadat serta kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang,” jelas Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Palangka Raya.
Salah satu kendala masyarakat asli suku Dayak untuk bersekolah yaitu kesulitan akses karena harus melalui jalur yang sulit, termasuk menggunakan transportasi air.
“Disinilah kita bisa melihat bahwa untuk mendukung sektor pendidikan, harus adanya dukungan dari sektor lain seperti pembangunan infrastruktur, termasuk fasilitas penunjang berupa sarana penerangan pedesaan,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post